Cek Fakta, Ada Perbudakan di Kapal Asing dan 45 ABK Indonesia Meninggal Dunia, Aksi di Depan Kantor Gubernur

- 18 Desember 2021, 06:00 WIB
Aksi yang dilakukan aktivis di depan kantor Gubernur Jawa Tengah tentang perbudakan di atas kapal ikan asing.
Aksi yang dilakukan aktivis di depan kantor Gubernur Jawa Tengah tentang perbudakan di atas kapal ikan asing. / © Jurnasyanto Sukarno / Greenpeace


KlikBondowoso.Com - Ada Perbudakan. Apakah benar-benar ada perbudakan? Berikut fakta-fakta diungkap oleh aktivis. Karena mirisnya temuan, sampai menggelar aksi di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, pada Jumat 17 Desember 2021.

Perbudakan diatas kapal asing itu, awalnya direkrut. Namun dijerat dengan praktik penipuan, penjeratakn utang dan kerja paksa Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia di kapal ikan asing.

Kenyataan itu diungkap oleh aktivis yang mengadakan aksi di depan kantor Gubernur Jawa Tengah. Yakni Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Greenpeace Indonesia serta Persatuan BEM BREGAS (Brebes, Tegal dan Slawi).

Aksi ini bertujuan untuk mendesak pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut mengambil langkah nyata guna memutus mata rantai praktik penipuan, penjeratan utang dan kerja paksa dalam perekrutan dan penempatan anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal ikan asing.

SBMI mencatat, berdasarkan laporan pengaduan kasus dan pemberitaan di media massa, selama 2015-2021 sebanyak 45 ABK Indonesia meninggal saat bekerja kapal ikan asing dan 21 di antaranya (46,6%) berasal dari Jawa Tengah.

Dalam laporan yang diterbitkan Greenpeace Asia Tenggara dan SBMI Mei lalu, berjudul “Forced Labour at Sea: The Case of Indonesian Migrant Fishers”, ditemukan sebanyak 20 manning agency (agen perekrut dan penyalur ABK) terlibat dalam praktik ilegal perbudakan ABK Indonesia dan sebagian besar beroperasi di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa Tengah.

Laporan ini mengungkap sejumlah indikator kerja paksa yang kerap menimpa para ABK, seperti pemotongan upah, kondisi kerja dan kehidupan yang penuh kekerasan, penipuan, dan penyalahgunaan kerentanan.

Baca Juga: Imam S Arifin Pedangdut Senior Meninggal Dunia, Ini Profil Singkatnya

Baca Juga: Ingin Tau Rasanya Tak Tertawa 11 Hari, Jadilah Warga Korea Utara

Mengingat Jawa Tengah adalah salah satu wilayah konsentrasi perekrutan ABK di Indonesia, SBMI, Greenpeace Indonesia dan Persatuan BEM BREGAS menilai Pemerintah Daerah Jawa Tengah perlu segera bertindak dan melakukan evaluasi seluruh manning agency di provinsi tersebut.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Green Peace


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x