Apa Perbedaan HIV dan AIDS? Bagaimana Cara Penularannya? Simak Penjelasan Lengkapnya

25 Agustus 2022, 18:41 WIB
Perbedaan HIV dan AIDS yang perlu diketahui /Pixabay/

KlikBondowoso.com - Apa perbedaan HIV dan AIDS? bagaimana HIV dan AIDS dapat menular ke seseorang? jawaban atas pertanyaan tersebut ada di artikel ini, simak sampai habis.

Saat ini banyak sekali kasus HIV dan AIDS yang terjadi di Indonesia.

Lantas apasih sebernanya HIV dan AIDS itu? Berikut ini penjelasannya.

Banyak orang yang menganggap jika HIV dan AIDS adalah jenis penyakit yang sama.

Faktanya, diagnosis dari kedua penyakit ini berbeda, tetapi dapat berjalan seiringan.

Maksudnya adalah HIV adalah virus yang dapat menyebabkan kondisi yang disebut dengan AIDS, yang kerap disebut sebagai HIV stadium 3.

Baca Juga: Minum Air Bisa Cegah Asam Urat, Ini Penjelasan 5 Tips Terhindar Penyakit Ini Sejak Dini

Gangguan ini dapat menyebabkan masalah pada sistem imunitas seseorang.

Jadi, HIV adalah virus yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Sementara, AIDS adalah sebuah kondisi akibat infeksi HIV.

Orang yang terinfeksi HIV harus mengonsumsi obat ARV (antiretroviral) untuk mencegah kondisi AIDS tersebut.

HIV

HIV adalah virus yang dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan saat masuk ke tubuh.

Istilah HIV sendiri adalah singkatan dari human immunodeficiency virus. Dari namanya berarti virus ini hanya dapat tertular pada manusia dan menyerang sistem imunitas.

Baca Juga: Pria Wajib Tahu! Ternyata Bukan Panjang dan Durasi yang Disukai Wanita, Dokter Boyke: Tapi yang...

Saat infeksinya menyebar, sistem imun di dalam tubuh tidak dapat bekerja dengan efektif seperti sebelumnya.

Meski begitu, beberapa pengobatan dapat mengendalikan virus tersebut dengan efektif sehingga siklus hidupnya berhenti.

Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan adalah antiretroviral yang dilakukan secara teratur dan pengharapan untuk hidup mendekati normal.

AIDS

AIDS adalah kondisi yang dapat terjadi akibat infeksi virus HIV.

AIDS sendiri adalah singkatan dari acquired immunodeficiency syndrome.

Seseorang yang tertular HIV dan terus dibiarkan tanpa mendapatkan pengobatan segera dapat berkembang, sehingga memasuki kondisi AIDS.

Baca Juga: 5 Makanan ANTI LETOY, Bikin Istri Makin Sayang Suami, Bye-bye Ejakulasi Dini!

AIDS dapat berkembang ketika virus HIV telah menyebabkan kerusakan yang serius pada sistem kekebalan tubuh.

Hal ini adalah kondisi kompleks dengan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang.

Seseorang dapat mengidap HIV tanpa mengembangkan AIDS, tetapi tidak mungkin mengalami AIDS tanpa terkena HIV lebih dulu.

Cara pencegahan agar AIDS tidak terjadi adalah rutinitas melakukan terapi antiretroviral.

Cara Penularan dari HIV dan AIDS

Virus HIV dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui pertukaran cairan tubuh, seperti hubungan seks tanpa kondom atau berbagi jarum suntik.

Selain itu, seorang ibu juga dapat menularkan virus tersebut pada anaknya selama kehamilan berlangsung.

Baca Juga: Penderita Radang Amandel Harus Coba 6 Macam Makanan dan Minuman Ini Agar Mempercepat Penyembuhan

Selain itu, HIV juga tidak selalu menimbulkan gejala tertentu saat terjadi, sehingga sulit untuk mendiagnosisnya.

Virus ini dapat menyebabkan gejala mirip flu sekitar dua, hingga empat minggu setelah penularan terjadi.

Jangka waktu singkat ini disebut juga dengan infeksi akut. Setelah itu, sistem kekebalan akan mengendalikan infeksi yang mengarah pada keadaan yang dapat membahayakan.

Sistem kekebalan tidak dapat sepenuhnya menghilangkan HIV, tetapi dapat mengendalikannya untuk waktu yang lama.

Selama periode yang dapat terjadi bertahun-tahun tersebut, pengidapnya mungkin saja tidak mengalami gejala sama sekali.

Namun, tanpa mendapatkan terapi antiretroviral, seseorang yang memiliki HIV dapat berkembang menjadi AIDS dan banyak dampak buruk yang dapat terjadi. ***

Editor: Fathorrahman Hidayah

Sumber: halodoc.com

Tags

Terkini

Terpopuler