KlikBondowoso.com - Bulan suci Ramadhan adalah momen untuk menambah dan berlomba-lomba untuk melaksanakan amalan dan ibadah kepada Allah SWT.
Bukan hanya meningkatkan amalan dan ibadah wajib, tetapi juga memperkaya ibadah sunnah, salah satunya melaksanakan sholat tarawih berjamaah di masjid atau musholah.
Materi tentang sholat tarawih banyak disampaikan oleh para ulama, tidak terkecuali Buya Yahya. Beliau mengimbau kepada semua umat muslim untuk tidak melewatkan sholat tarawih di bulan Ramadhan meskipun itu ibadah sunnah.
Buya Yahya memberikan kajian ilmu tentang sholat tarawih di bulan Ramadhan. Pada video kajian tersebut, ada pertanyaan dari audien yang meminta solusi tentang dirinya yang tidak bisa mengikuti sholat tarawih berjamaah karena pekerjaan.
Lalu, bagaimana sholat tarawih bagi pekerja shift malam di bulan Ramadhan?
Berikut adalah penjelasan Buya Yahya tentang solusi sholat tarawih bagi keperja shift malam di bulan Ramadhan, seperti dilansir KlikBondowoso.com dari channel YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 15 Mei 2018.
Buya Yahya mengatakan bahwa ada beberapa sholat sunnah yang pelaksanaannya dianjurkan untuk berjamaah, contohnya sholat Hari Raya Idhul Adha, Idhul Fitri, dan sholat sunnah di malam Ramadhan.
Beliau menambahkan penjelasan bahwa sholat tarawih pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang telah dikisahkan. Rasulullah SAW melakukan sholat berjamaah dnegan para sahabatnya di malam Ramadhan.
"Hari pertama, kedua, ketiga, sampai hari keempat Nabi tidak keluar dan bilangannya tidak disebutkan di sini," ujar Buya Yahya.
Sehingga, Buya Yahya menekankan bahwa tidak ada klaim jumlah rakaat dalam melaksanakan sholat tarawih sebagai bilangan yang dicontohkan oleh Nabi SAW.
"8 bukan bilangannya nabi, 20 bukan bilangannya nabi, tetapi dua-duanya adalah mengamalkan qiyamul lail," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya memberikan saran dan jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh audien tentang bagaimana sholat tarawih bagi pekerja shift malam di bulan Ramadhan.
"Sebisa mungkin anda lakukan dengan sholat berjamaah, kenapa? Karena kalau berjamaah itu ringan," kata Buya Yahya.
Beliau juga memberikan gambaran bahwa saat melaksanakan sholat tarawih sendirian maka rasa kantuk dan rasa capek selama pelaksanaan akan lebih mudah terasa.
"Tapi bila mungkin anda punya pekerjaan itu menyita waktu anda, sehingga mungkin anda ketinggalan untuk tarawih berjamaah, anda jangan ketinggalan tarawih. Anda lakukan tarawih sendiri," kata Buya Yahya.
Buya Yahya memberikan solusi dan ilmu baru yang lebih mudah kepada siapa saja yang memiliki pekerjaan shift malam yang menyita waktu sholat tarawih selama bulan Ramadhan.
Ada kemungkinan disepanjang perjalanan pulang kerja misalnya jam 7 malam, bila sampai rumah tertinggal jamaah sholat tarawih. Jika dilakukan di tempat, maka pulang sampai rumah larut malam.
"Lakukan sholat tarawih di atas kendaraan, ini ilmu. Nabi melakukan sholat di atas untanya dan kiblatmu adalah kiblat arah kendaraanmu," kata Buya Yahya.
Buya Yahya mengatakan bahwa boleh melakukan sholat tarawih sendiri. Jika memungkinkan selama diperjalanan, sholat tarawih bisa dilakukan di atas kendaraan atau mobil.
"Berjamaah di mobil, suamimu jadi imam sambil nyupir. Gerakannya tidak membatalkan karena gerakan yang dibutuhkan ini," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya melanjutkan bahwa saat mengemudi mobil bisa melakukan sholat dengan posisi rukuk sedikit mencondongkan badan ke depan dan sujudnya lebih rendah daripada rukuk.
"Bukan hanya sholat tarawih saja, wahai hamba yang diberikan kemudahan oleh Allah punya mobil dan sebagainya, jadikanlah mobil anda sebagai musholah sepanjang anda pergi," ujar Buya Yahya.***