Kultum Ramadhan Tema Sunnah-Sunnah yang Ditinggalkan di Bulan Ramadhan

- 26 Maret 2022, 20:54 WIB
Ilustrasi kultum Ramadhan Singkat 2022 tentang tawakal kepada Allah SWT.
Ilustrasi kultum Ramadhan Singkat 2022 tentang tawakal kepada Allah SWT. /Pixabay.com/chiplanay

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alif laam miim’ itu satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi no. 2915. Dinilai shahih oleh Al-Albani).

Bayangkan! Kalau seseorang membaca satu juz sehari. Berapa banyak kebaikan? Apalagi dua, tiga, atau empat juz satu hari. Karena itu, motivasilah diri Anda, anggota keluarga, dan orang-orang di sekitar Anda untuk semangat membaca Alquran di bulan Ramadhan ini.

Kedua: Memperlama berdiri saat shalat tarawih.

Dulu, di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shalat 11 rakaat dengan bacaan yang panjang setiap rakaatnya. Artinya berdirinya lama. Kemudian di zaman setelah beliau, umat Islam semakin banyak. Sebagian dari mereka tidak kuat berdiri lama, tapi masih tetap memiliki semangat untuk berlama-lama shalat. Akhirnya, mereka kurangi lama berdiri. Tapi memberbanyak rakaat. Agar waktu yang digunakan untuk shalat tetap lama. Namun diselai istirahat dengan ruku dan duduk di antara dua sujud. Adapun di zaman kita, semangat berlama-lama shalat hilang. Bacaan diperpendek dan jumlah rakaat juga sedikit.

عن جابر رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُولُ الْقُنُوتِ

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat yang paling utama adalah yang panjang al-qunut.” [HR. Muslim].

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Maksud al-qunut di sini adalah lama berdirinya. Sepengetahuanku, makna ini adalah kesepakatan ulama.”

Ketiga: Mengakhirkan shalat malam.

Kebanyakan dari kita mengerjakan shalat tarawih setelah isya saja. Sesekali kita lakukan juga di akhir malam bersama keluarga kita. semakin kita akhirkan, maka semakin utama. Karena di sepertiga malam terakhir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Halaman:

Editor: Fathorrahman Hidayah

Sumber: Khotbah Jumat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah