Network
Menanggapi pengakuan tersebut, Buya Yahya menerangkan beberapa cara yang tepat jika suami atau istri hendak menolak hubungan badan dengan pasangannya, dengan alasan yang masuk akal.
“Tidak boleh meyakini ada hari-hari yang tidak baik untuk hubungan badan. Hari sabtu, hari ahad, hari selasa, kenapa? Hari baik semuanya,” terang Buya Yahya.
Buya Yahya pun menelaah maksud yang sebenarnya dari si suami atau istri yang menolak hubungan badan dengan pasangannya pada hari tertentu, yakni kemungkinan pada hari tersebut bertepatan dengan adanya kegiatan lain seperti (pengajian dan sebagainya).
Maka untuk melakukan penolakan hubungan badan kepada pasangan sebaiknya disampaikan dengan apa adanya.
Baca Juga: Haramkah Menjual Es Batu Dari Dari Air Mentah? Ini Tinjauan Fiqih Menurut Buya Yahya
Baca Juga: Hukum Onani dengan Berhayal Haram Atau Tidak, Ini Penjelasan Buya Yahya
“Nggak usah beralasan nggak boleh, bilang aja “Abang hari sabtu ada majlis sabtu, libur dong, hari ahad, hari selasa juga, kalau begitu jangan hari itu. Gitu aja, nggak usah ngomong hari baik hari tidak baik, nggak ada,” terang Buya Yahya.
Namun, Buya Yahya juga memberi nasehat kepada siapapun laki-laki atau suami yang sedang menginginkan atau mengajak istrinya untuk hubungan badan hendaknya tahu kondisi dan situasi.
Sang suami harus memahami bahwa sang istri terkadang terlalu lelah dan disibukkan mengurusi anak-anak di rumah.
“Jadi suami itu jangan egois, artinya lihat dulu, kalau pengen cepet, ya dibantu dong kesibukan istri. Kadang-kadang ini juga nggak seimbang, nggak adil. Disisi lain istrinya gampang ogah-ogahan, masyaAllah, ada istri super ogah-ogahan, nggak bener semua,” terang Buya Yahya.
