Benarkah Suro Merupakan Bulan Sial? Buya Yahya: Hari Jelek Tu Hanya Satu

- 19 Desember 2022, 19:57 WIB
Buya Yahya menjelaskan langkah yang harus dilakukan ketika kita terlanjur menyakiti orang lain agar dosa diampuni oleh Allah SWT.
Buya Yahya menjelaskan langkah yang harus dilakukan ketika kita terlanjur menyakiti orang lain agar dosa diampuni oleh Allah SWT. /YouTube Buya Yahya/

klikbondowoso.com - Benarkah Suro merupakan bulan sial? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan Buya Yahya berikut ini yang dilansir dari tayangan kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 30 Agustus 2018.

Di Indonesia ada banyak hari-hari tertentu yang disebut sebagai hari sial. Jika melaksanakan kegiatan tertentu seperti menikah misalnya, maka akan mendapatkan petaka.

Salah satu bulan yang sering diyakini sebagai bulan sial atau petaka adalah Suro atau Muharram. Hal ini terutama banyak dipercayai oleh masyarakat Jawa.

Sebagian aturan yang diyakini masyarakat Jawa dalam bulan Suro adalah larangan untuk menikah, melakukan perjalanan jauh, dan lainnya agar tak kena petaka.

Dalam hal ini, Buya Yahya menjelaskan tentang dalil yang disukai oleh Allah. Dalam dalil tersebut disebutkan bahwa Allah SWT senang dengan hamba yang berprasangka baik kepada-Nya.

"Allah tu senang hadits qudsi, 'Aku senang dengan hamba-Ku yang berprasangka baik kepada-Ku'," ucap Buya Yahya.

Dari dalil tersebut, dapat diambil pelajaran untuk tidak memiliki prasangka buruk terhadap hari Allah.

Semua hari menurut Islam adalah baik, termasuk bulan Suro atau Muharram. Hanya satu hari yang buruk, yaitu hari ketika seseorang berbuat maksiat.

"Kalau nyangka baik dapat kebaikan. Kemudian, hari Allah itu semuanya baik. Hari jelek tu hanya satu, waktu Anda bermaksiat melanggar Allah tu hari jelek," ungkap Buya Yahya.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x