Baca Juga: Kultum Ramadhan, Alasan Banyak Maksiat Terjadi Padahal Setan Diikat di Bulan Ramadhan
Bismillahirahmanirahim
Bapak dan Ibu kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah.
Semoga anda tidak kehilangan keistimewaan bulan Ramadhan, terlebih kita akan memasuki sepuluh akhir bulan ramadhan. Dalam kaidah kehidupan kita dalam beragama, Nabi kita mengatakan:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيم
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)
Sehingga akhir Ramadhan menentukan baik-buruknya Ramadhan yang kita lalui. Sudah menjadi kebiasaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau setiap memasuki sepuluh akhir bulan Ramadhan:
شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).