Apakah kita tetap mendapatkan dosa dari maksiat orang tersebut? "Berarti dosa saya terus berjalan dong, oh ya terus berjalan," ungkap Buya Yahya.
Bagaimana cara menghentikan aliran dosa dari maksiat orang lain? "Kecuali apa, anda berusaha mengembalikan dia," jawab Buya Yahya.
Namun, ternyata orang tersebut tidak mau diajak taubat. "Kalau nggak bisa, dia jauh, dia lebih hebat sekarang lebih serem dari saya dulu," kata Buya Yahya.
"Sederhana kaidahnya, seperti anda menjerumuskan satu orang selamatkan satu orang, kejelekan ditutup dengan kebaikan," lanjut Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, tetap harus mengupayakan agar orang yang dulu diajak maksiat untuk bertaubat.
"Maka juru dakwah ini, anda bergabung dalam dakwah semacam ini menghapus dosa," ungkap Buya Yahya.
"Berapa banyak kita mengajak kemaksiatan kepada seseorang, sekarang kita balik, seperti dulu aku ngajak kemaksiatan sekarang saya ngajak kebaikan," sambung Buya Yahya.
Kemudian Buya Yahya menjelaskan bahwa taubat tidak cukup hanya dengan ucapan istighfar, melainkan harus ada penyesalan dari kemaksiatan.
Agar bisa menutup dosa dari orang lain yang dahulu pernah diajak maksiat, maka berbuatlah kebaikan dan ajak orang lain untuk berbuat baik.
"Memang dosa itu terus berjalan, tapi ditutup dengan amal baik anda waktu anda mengajak orang lain tersebut," jelas Buya Yahya. Wallahu a’lam.*