Sudirman Memperlihatkan Foto Sumur dan Lokasi Lain di Rowo Bayu yang Menyerupai Film KKN di Desa Penari

22 Mei 2022, 10:17 WIB
Kisah Asli KKN di Desa Penari Ternyata Bukan Bima dan Ayu Yang Meninggal Dunia Versi Sudirman Kepala Desa Rowo Bayu /instagram erick tohir/

KlikBondowoso.Com - Misteri KKN di Desa Penari sangat asyik untuk di telisik. Apalagi lokasinya sudah ditemukan.

Bahkan alamat mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan KKN di Desa Penari sudah terungkap.

Lokasi tersebut diungkap oleh warga Banyuwangi saat bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Adalah Sudirman, salah satu pengelola wisata rowobayu di Desa Bayu Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi.

Sudirman mengaku menceritakan kisah tersebut seperti yang disampaikan oleh Kepala Desa Bayu.

Baca Juga: Kejanggalan Dialami Nur Sejak Observasi KKN di Desa Penari yang Berakhir Tragedi Mistis

Baca Juga: Sosok Gambar di Kampung Darungan Lereng Raung Banyuwangi Dikatikan dengan KKN di Desa Penari

Yakni ketika desanya didatangi oleh sekelompok mahasiswa untuk KKN mengikuti kegiatan kampus.

Kisah yang disampaikan Sudirman ternyata tidak jauh berbeda dengan cerita yang disampaikan oleh akun twitter simple man.

Sudirman mengatakan cerita di balik film KKN di Desa Penari yang viral itu terjadi di kawasan Rowo Bayu.

Dia menyebut KKN di tempat tersebut sudah terjadi pada 2008 silam.

Saat itu, ada ada enam mahasiswa asal Surabaya yang ikut program KKN.

"Iya ini nyata dan program KKN itu dilaksanakan di tahun 2008 yang diikuti oleh enam mahasiswa dari Surabaya," kata Sudirman, dikutip dari akun Instagram @erickthohir yang diupload pada Jumat 20 Mei 2022.

Baca Juga: Hanya Anton Yang Tak Diganggu Badarawuhi Dalam Film KKN di Desa Penari, Begini Kata Awi Suryadi Sang Sutradara

Dia menjelaskan, dari enam mahasiswa itu, ada dua remaja yang saling mencintai hingga menjalin hubungan asmara.

Setelah dua pasangan itu menjali hubungan, suatu ketika menjelajahi kawasan Rowo Bayu.

Dua mahasiswa itu ke luar dari lokasi KKN menuju ke daerah sebelah utara.

Disana, kedua pasangan itu bertemu dengan seseorang dan mengajaknya untuk mampir ke rumahnya.

Ketika tiba di rumah orang tersebut, dua mahasiswa itu disambut dengan ramah dan dijamu dengan makanan yang enak-enak.

Setelah itu, mahasiswa KKN itu bertanya nama desa tempat mereka berada, orang itu menjawab sebagai Desa Penari.

Setelah itu, karena sudah mulai sore, kedua mahasiswa itu pamit pulang.

Baca Juga: 9 Fakta Cerita KKN di Desa Penari Badarawuhi Bukan Incar Bima atau Ayu, Melainkan Widya

Keduanya diberi bingkisan oleh tuan rumah yang dibungkus dengan kertas koran.

Kedua mahasiswa itu menerimanya dan disimpan di dalam tas kemudian dibawa pulang.

Ketika sudah tiba dan bertemu dengan teman-temannya di sebuah tempat yang ada tiangnya, tepat di bawah tiang bendera ada bangunan bundaran.

Kedua mahasiswa itu ditanya oleh teman-temannya habis dari mana, kemudian dijawab baru dari sebuah desa bernama Desa Penari.

“Teman-teman mereka protes karena tidak percaya di sana tidak ada desa,” ucap Sudirman.

Namun dua mahasiswa itu meyakinkan mereka bahwa memang disana ada Desa Penari. Dua mahasiswa itu meyakinkan teman temannya dengan menunjukkan bingkisan yang mereka terima.

Kemudian memperlihatkan bingkisan dan membuka apa isi di dalamnya.

Sayangnya, ketika dibuka, mereka semua terkejut, ternyata isinya bukan makanan melainkan kepala seekor kera yang baru dipotong.

“Begitu bungkusannya dibuka, isinya kepala kera,” papar dia.

Karena kaget, mahasiswa itu pingsan dan meninggal dunia beberapa hari kemudian. Kemudian, sebelum setelahnya, teman perempuan yang pergi bersama lelaki tersebut juga ikut meninggal dunia.

Sudirman mengaku hari dan tanggal persisnya KKN mahasiswa itu masih tercatat dalam arsip kepala desa.

Sudirman memperlihatkan foto sumur dan lokasi lain di Rowo Bayu yang gambarannya sepintas menyerupai seperti di film KKN di Desa Penari. ***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Instagram @erickthohir

Tags

Terkini

Terpopuler