Network
2. Usia produktif
Terkait usia, pihak bank sperma biasanya hanya akan menerima donor sperma dari pria yang masih dalam usia produktif, yakni antara 18-38 tahun.
3. Kondisi fisik sehat
Calon pendonor juga harus memiliki fisik yang sehat. Pada beberapa kasus, pihak cryobank malah mensyaratkan pria harus memiliki karakteristik tubuh tertentu, seperti berbadan tegak, berotot, atau memiliki warna kulit tertentu.
Hal tersebut bertujuan untuk mengakomodir keinginan calon penerima donor yang kerap memiliki ekspektasi khusus terkait anak yang akan dilahirkannnya nanti.
4. Tidak memiliki riwayat penyakit genetik dan kronis
Pria yang hendak mendonorkan spermanya juga harus bebas dari riwayat penyakit keturunan (genetik) ataupun kronis.
Calon pendonor juga biasanya akan dimintai bukti oleh pihak bank sperma yang menerangkan riwayat medis anggota keluarganya.
5. Tidak menggunakan narkotika
Syarat donor sperma lainnya adalah tidak menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika).
Proses tes menjadi donor sperma pun tidak singkat. Akan ada serangkaian tes yang harus dijalani.
Bahkan, beberapa bank sperma mungkin saja meminta foto masa kecil dan dewasa sebagai syarat, meminta calon donor menulis esai atau wawancara yang bisa dibagikan kepada calon "pembeli" sperma.
Tak kalah penting, pihak bank sperma juga tidak akan mencairkan pembayaran, sampai spesimen sperma dicek 6 bulan kemudian. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit, seperti HIV. Ketentuan ini dikeluarkan oleh the FDA Amerika Serikat, lembaga setara badan POM di Indonesia.
Proses menjadi pendonor di bank sperma
Menjadi donor sperma berarti harus memiliki komitmen yang tinggi. Seorang pria yang memutuskan menjadi pendonor harus menaati permintaan bank sperma.
