Tidur Bersama Kucing, Sehatkah?

- 25 Desember 2023, 17:25 WIB
Kucing Peliharaan Suka Mengigit! Merasa Terancam atau Hanya Ingin Bermain? Cari Tahu Alasannya
Kucing Peliharaan Suka Mengigit! Merasa Terancam atau Hanya Ingin Bermain? Cari Tahu Alasannya /

KlikBondowoso- Tidur bersama kucing dapat membuat siklus tidur kontraproduktif sekaligus ada risiko penularan penyakit. Ketahui berbagai sebab lainnya.

 

Dampak negatif tidur bersama kucing
Ingin aman, rawat sepenuh hati
Pecinta kucing tak akan keberatan menghabiskan setiap detik waktunya untuk bermain bersama hewan berbulu yang satu ini. Namun, bagaimana dengan tidur bersama kucing? Mengingat kucing adalah hewan nokturnal dan mengklaim teritori, ada risiko menghabiskan waktu sepanjang malam.

Memang benar bahwa ketika berada dekat dengan kucing, dengkuran khasnya mengeluarkan ritme yang menenangkan. Ini dapat membantu seseorang tertidur lebih cepat. Namun, pertimbangkan dulu beberapa hal sebelum tidur bersama kucing.

Baca Juga: Manfaat Ikan Lele untuk Kesehatan dan Kandungan Nutrisi Lengkap

Dampak negatif tidur bersama kucing
Tidak berlebihan jika seseorang bisa merasa lebih tenang ketika tidur bersama kucing. Kedekatan ini akan memberikan rasa aman baik secara emosional maupun fisik. Tidak menutup kemungkinan, stres yang dialami setelah seharian beraktivitas akan berkurang karena tidur bersama kucing.

Namun di sisi lain, ada hal negatif yang perlu diantisipasi seperti:

1. Tidur terganggu
Kucing adalah hewan nokturnal atau yang lebih aktif di malam hari. Artinya, ada kemungkinan tidur mengalami interupsi setiap beberapa jam sekali. Pola tidur dan terjaga manusia berbeda dengan kucing, hal ini bisa menjadi kontraproduktif.

2. Potensi alergi
Bulu kucing berpotensi menjadi tempat hinggapnya kutu. Ketika tidur bersama kucing, artinya manusia berada sangat dekat dalam waktu lebih dari 7 jam. Sangat mungkin kutu ini berpindah dan menggigit sehingga menimbulkan reaksi alergi. Gigitan serangga ini bisa menyebabkan rasa nyeri dan gatal.

3. Tidak aman untuk bayi
Jika orangtua terlintas untuk membiarkan bayi mereka tidur bersama kucing karena kedekatan keduanya, sebaiknya pikirkan dua kali. Selalu ada kemungkinan kucing tanpa sengaja membuat bayi kesulitan bernapas. Contohnya ketika kucing berbaring di wajah atau dada bayi.

Ketika terkaget karena tangisan bayi pun, kucing bisa bereaksi dengan mencakar atau menggigit sebelum loncat dari tempat tidur. Luka terbuka pada bayi akibat cakaran kucing ini bisa menjadi pintu masuk penularan penyakit.

4. Muncul rasa dominasi
Tak hanya manusia, hewan juga memiliki insting dominasi. Utamanya kucing, mereka menentukan dominasi berdasarkan teritori yang dikuasai. Apabila sering berada di kamar tidur tuannya, akan muncul rasa menguasai teritori itu.

Ketika ada orang asing yang masuk ke kamar tidur, mungkin saja akan muncul rasa gelisah. Bukan tidak mungkin, rasa gelisah ini akan membuat kucing berlaku agresif seperti menyerang orang asing itu.

Baca Juga: Manfaat Belimbing Wuluh untuk Kesehatan Tubuh

Hal ini juga berlaku ketika pemiliknya membawa hewan peliharaan lain ke kamar. Kucing bisa bertengkar dengan hewan baru yang dinilai masuk ke teritorinya.

5. Tertular kucing sakit
Tak hanya kucing liar saja yang rentan sakit, kucing peliharaan di rumah pun bisa mengalami hal yang sama. Ketika kucing menunjukkan gejala sakit seperti kerontokan bulu, ruam di kulitnya, bersin, batuk, mual, diare, hingga tampak lesu, sebaiknya jaga jarak dengan manusia.

Jika gejala itu muncul, segera bawa kucing ke dokter hewan untuk mengantisipasi penularan penyakit. Masalah kesehatan kucing tak hanya mengancam dirinya saja, tapi bisa juga menular pada manusia.

 


Kucing yang sehat jarang menularkan penyakit
Merawat kucing dengan sepenuh hati ini bukan hanya memberi makan dan mengelusnya saja. Ketika seseorang berkomitmen memelihara kucing, artinya harus diberikan vaksinasi hingga diperiksa kesehatannya secara berkala demi mengurangi risiko penularan penyakit.

Tidak tidur bersama kucing pun tak akan mengurangi quality time bersama si hewan berkaki empat ini. Masih ada cara lain untuk menghabiskan waktu bersama kucing kesayangan.

Tak hanya itu, orang dewasa dan anak-anak dengan masalah autoimun juga lebih berisiko tertular penyakit dari hewan, termasuk kucing. Jadi, sebaiknya pertimbangkan kedekatan hewan dengan penderita autoimun sebagai langkah mitigasi.

Terlepas dari seluruh kewajiban itu, memang benar bahwa berada dekat dengan kucing akan memberikan rasa aman dan nyaman. Dengkuran kucing serasa menghipnotis karena ritmenya membawa ketenangan tersendiri.***

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah