Mitos Dan Fakta Seputar Hepatitis

- 6 Mei 2024, 15:58 WIB
Paling Mematikan di Dunia, Waspada Penyakit Hepatitis yang Menyebar Via Hubungan Seksual
Paling Mematikan di Dunia, Waspada Penyakit Hepatitis yang Menyebar Via Hubungan Seksual /ilustrasi/

KlikBondowoso- Di Indonesia, banyak sekali mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Mulai dari mitos turun temurun tentang peristiwa atau kejadian di suatu daerah, asal-usul sesuatu, mitos tentang perilaku kehidupan sehari-hari, hingga mitos tentang pemahaman atau persepsi akan sesuatu yang turun temurun sejak lama. Begitu pula mitos yang yang banyak beredar tentang suatu penyakit, seperti halnya hepatitis.

Hepatitis adalah masalah kesehatan global yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Cukup banyak mitos dan informasi yang salah seputar hepatitis yang dapat mengganggu pemahaman banyak orang tentang kondisi ini. Sehingga penting untuk membahas beberapa mitos umum dan fakta sebenarnya terkait hepatitis.

Berikut beberapa mitos seputar hepatitis yang banyak beredar beserta fakta ilmiahnya:

1. Mitos: Hanya orang dengan risiko tinggi yang bisa terkena hepatitis.

Fakta: Hepatitis dapat memengaruhi siapa saja, tidak hanya mereka yang berisiko tinggi seperti pengguna narkoba suntik atau pekerja seks komersial. Meskipun risiko infeksi mungkin berbeda-beda, setiap orang dapat terkena hepatitis melalui berbagai cara, termasuk kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, hubungan seksual yang tidak aman, atau penggunaan alat medis yang tidak steril.

2. Mitos: Semua jenis hepatitis memiliki gejala yang serupa.

Fakta: Tidak semua jenis hepatitis memiliki gejala yang serupa. Beberapa orang yang terinfeksi hepatitis mungkin tidak merasa sakit sama sekali atau hanya mengalami gejala ringan. Namun, hepatitis B dan C seringkali berlangsung dalam waktu lama tanpa gejala yang jelas, yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius tanpa disadari.

3. Mitos: Hepatitis dapat disembuhkan dengan antibiotik.

Fakta: Hepatitis B dan hepatitis C adalah infeksi virus, bukan bakteri, sehingga antibiotik tidak dapat digunakan untuk menyembuhkannya. Namun, vaksin hepatitis B efektif dalam mencegah infeksi hepatitis B, sementara terapi antiviral tersedia untuk mengendalikan perkembangan hepatitis B dan hepatitis C serta mencegah kerusakan hati lebih lanjut.

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah