Bagaimana Cara Memilih Hewan Kurban Idul Adha Sesuai Syariat? Buya Yahya: Lebih Baik untuk Allah dan Rasulnya

8 Februari 2023, 11:47 WIB
Peternak sapi perah di Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu. Rekayasa genetik menjadi salah satu upaya yang dapat ditempuh guna meningkatkan kembali popu- lasi sapi di wilayah Lembang pasca terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). /Dok. Pikiran Rakyat/

klikbondowoso.com - Buya Yahya menjelaskan tentang bagaimana cara yang benar dalam memilih hewan kurban Idul Adha sesuai syariat atau ketentuan.

Pada saat momen Idul Adha di bulan Dzulhijjah datang, umat muslim disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban biasanya dilakukan setelah sholat Idul Adha.

Bagi orang yang mampu sunnah hukumnya untuk melakukan kurban setiap tahun. Menyembelih hewan kurban di waktu Idul Adha adalah amalan yang agung. Sebab menyembelih kambing atau sapi di waktu kurban akan berbeda nilainya dengan saat Idul Adha.

Salah seorang hamba Allah bertanya kepada Buya Yahya mengenai bagaimana cara memilih hewan kurban Idul Adha sesuai syariat.

Memang secara umum sudah banyak masyarakat yang tahu, tetapi apakah hal yang diketahu itu sudah benar? Bagaimana cara memilih hewan kurban sesuai syariat?

Berikut ini penjelasan Buya Yahya tentang bagaimana cara memilih hewan kurban Idul Adha sesuai syariat, seperti dilansir klikbondowoso.com dari channel YouTube Buya Yahya yang diunggah pada 7 Mei 2022.

"Kalau kambing usianya cukup, berarti kambing gede (besar), bukan cempe (anak kambing)," kata Buya Yahya.

Begitu pula pada sapi. Jika kriteria yang disebutkan Buya Yahya sudah ada di sapi berarti jelas yang bisa dijadikan hewna kurban adalah sapi yang cukup dewasa bukan anak sapi.

"Tujuannya mengarah ke timbangan tapi tidak ditentukan timbangannya. Kemudian yang jelas semakin gede semakin bagus," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya lebih menyarankan bahwa hewan kurban yang disembelih memiliki tubuh yang besar dan dagingnya banyak, sebab akan memberikan banyak kebaikan bagi masyarakat di sekitarnya.

"Di dalam syariat tidak ada batasan bobot, akan ada rambu-rambu yang harus dipenuhi," kata Buya Yahya.

Buya Yahya mnegatakan alasan rambu-rambu dalam memilih hewan kurban harus dipenuhi karena sebenarnya hal tersebut akan mengarah kepada bobot hewan kurban.

"Tujuannya bobot tetapi tidak disebut bobot, contohnya adalah bertanduk, gigi jatuh, itu menunjukkan apa?" ujar Buya Yahya.

Beliau mengatakan ciri hewan kurban yang bertanduk dan gigi jatuh menunjukkan bahwa si hewan tersebut sudah memasuki usia yang cukup dewasa.

"Lebih baik untuk Allah dan Rasulnya, kita berkurban seperti itu untuk kebaikan," kata Buya Yahya.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Al Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler