Network
Yaitu pembenaran hati kita secara mantap terhadap seluruh ajaran yang dibawa oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dan takwa dalam pengertian:
امْتِثَالُ أَوَامِرِ اللهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ سِرًّا وَعَلَانِيَّةً ظَاهِرًا وَبَاطِنًا
Kita melaksanakan segala perintah Allah SWT dan kita menjauhi segala larangan-Nya. Sirran wa alaaniyatan. Baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Dhaahiran wa baatinan. Lahir maupun batin. Dilihat maupun tidak dilihat orang. Dipuji maupun tidak dipuji orang. Kita tetap melaksanakan apa yang diwajibkan Allah subhanahu wa ta’ala kepada kita.
Wasiat ini bukanlah sekadar wasiat rutin yang disampaikan para khotib di mimbar Jumat, namun menurut Imam al Haddad, dalam kitab an-Nashaih ad-Diniyyah, wasiat takwa adalah:
وَصِيَّةُ اللهُ رَبُّ الْعَالمَين لِلأَوَّلِيْنَ وَالأخِرِيْن وَالسَّابِقِيْنَ وَاللَّاحِقِيْنَ
Wasiat Allah SWT, Tuhan semesta alam, bagi orang-orang dahulu, sekarang maupun yang akan datang. Semoga Allah Ta’ala menerima ketakwaan kita baik yang wajib maupun yng sunnah. Amin ya Robbal Alamin.
Baca Juga: Polisi Banting Mahasiswa, Hidayat Nur Wahid: Perbuatan Biadab Itu Jangan Diulang
Jamaah sholat Jumat yang dimuliakan Allah SWT...
Dalam buku berjudul Cahaya karya al Imam al Habib Abu Bakar bin Hasan Al Athas Azzabidi, disebutkan pernah terjadi dialog antara Allah ta’ala dengan Nabiyullah Daud Alaihissalam.
