Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad SAW Anugerah Terindah Umat Manusia

- 14 Oktober 2021, 07:56 WIB
Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad SAW Anugerah Terindah Umat Manusia
Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad SAW Anugerah Terindah Umat Manusia /Pixabay.com/Matponjot

Artinya: “Sungguh-sungguh Allah ta’ala telah memberikan karunia bagi orang-orang beriman tatkala Dia mengutus bagi mereka seorang Rasul.” (Q.S. Ali Imran: 164)

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti kita tahun, tak terasa kita sudah memasuki bulan Rabi’ul Awwal, bulan kelahiran Baginda Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam. Seorang Rasul yang diutus untuk membawa rahmat dan kasih sayang bagi manusia dan semesta alam. Rahmatan lil ‘alamîn.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam menyeru kepada seluruh umat manusia ke jalan Allah subhanahu wa ta’ala. Jalan kebenaran. Jalan tauhid. Jalan yang lurus. (as-Sirotul mustaqim). Yaitu jalan orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah ta’ala, dari para Nabi dan Rasul, dan orang-orang terdahulu yang solih. Yaitu, jalan Islam.
Semua Nabi dan Rasul terdahulu, aqidahnya sama tidak boleh kita beda-bedakan.

Baca Juga: Khutbah Jumat :Kenali Tanda Kita Kehilangan Cinta Kepada Nabi, Salah Satunya Beramal Tanpa Tuntunan Nabi

لَا نُفَرِّقُ بَيْنَهُمْ أَيْ فِي اْلعَقِيْدَة

Sejak Nabiyullah Adam ‘alaihissalam, hingga Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, mereka menyerukan kalimat Tauhid untuk mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala. La Ilaha Illallah. Meski syari’atnya berbeda-beda, pada akhirnya, semua syari’at para Nabi dan Rasul terdahulu disempurnakan oleh syariat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Yang berat diringankan. Yang susah menjadi mudah. Itulah ciri khas syariat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam membawa agama Islam. Yaitu agama yang diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

Artinya: “Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala adalah al Islam.” (QS Ali Imran: 19)

Syekh Nawawi Banten, dalam Tafsirnya, Marah Labid fi Tafsiril Qur’anil Majid (Juz 1 halaman 91) mengatakan bahwa pengertian ayat tersebut adalah bahwa tidak ada agama yang diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala kecuali Islam, yaitu agama tauhid dan syari’at yang mulia yang pernah ditempuh oleh para Rasul terdahulu. Turunnya ayat ini karena ada klaim agama-agama lain, yaitu Yahudi dan Nasrani, yang merasa lebih baik, lebih benar, dan lebih utama dibandingkan Islam.

Halaman:

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x