Network
KlikBondowoso.Com - Pembacaan Maulid Al Barzanji merupakan adat yang hidup di masyarakat selama ini.
Al Barzanji berisi tentang kisah Nabi Muhammad SAW yang detail dan bisa menjadi salah satu buku untuk mengenal perjuangan Rasulullah.
Kisah ini sering dibacakan melalui Maulid Al barzanji. Dan setiap membaca maulid al-bazanji ada waktu untuk berdiri mahallul qiyam.
Kegiatan berdiri ini disebut juga dengan Mahallul Qiyam (tempat berdiri). Banyak pro dan Kontra yang meliputi kebiasaan ini.
Sayyid Abi Bakar Muhammad Syato ad-Dimyati menjelaskan dalam kitab ‘Ianah at-Thalibin
فَائِدَةٌ: جَرَتِ الْعَادَةُ أَنَّ النَّاسَ إِذَا سَمِعُوْا ذِكْرَ وَضْعِهِ يَقُوْمُوْنَ تَعْظِيْمًا لَهُ وَهَذَا الْقِيَامُ مُسْتَحْسَنٌ لِمَا فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ النَّبِيْ وَقَدْ فَعَلَ ذَلِكَ كَثِيْرٌ مِنْ عُلَمَاءِ الْأُمَّةِ الَّذِيْنَ يُقْتَدَى بِهِمْ
Baca Juga: Transaksi Online Menurut Beberapa Madzhab, Begini Penjelasan Buya Yahya
“Faidah: Telah menjadi kebiasaan ketika orang-orang mendengar kelahiran Nabi Muhammad, mereka berdiri sebagai bentuk penghormatan kepada beliau. Berdiri semacam ini dianggap baik karena di dalamnya mengandung pengagungan terhadap Nabi. Hal tersebut telah dikerjakan oleh mayoritas Ulama yang patut untuk diikuti”
Dalam menyikapi persoalan ini, Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki al-Hasani menegaskan:
