Network
"Boleh-boleh saja, ada sebagian orang yang berpikir dalam untuk membiarkan itu sehingga merasakan air wudhu itu meresap," kata Ustadz Adi Hidayat.
Sebagian orang juga beranggapan bahwa air wudhu tersebut dapat menampakkan aura kebaikan dan sebagainya.
"Itu kan rasa-rasa tertentu yang tidak terkait dengan hukum-hukum tertentu. Tetapi dari beberapa kondisi-kondisi sifatnya bisa kondisional," sambung Ustadz Adi Hidayat.
Artinya dalam kondisi seperti tidak ingin memulai rapat disebabkan karena masih basah terkena air wudhu.
"Anda boleh mengeringkan dan mengelap dan makna cahaya itu bisa dipahami secara metafora," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Kemudian Ustadz Adi Hidayat mengatakan dalam konteks cahaya atau aura kebaikan saat berada di dunia.
Artinya wudhu yang kerjakan tersebut memberikan pengaruh kepada keadaan atau suasana batin. Sehingga menggunakan bagian anggota tubuh untuk bersikap baik.
Kebaikan yang dihasilkan dari wudhu berarti bersih luarnya, kemudian memberikan dampak kebaikan melahirkan cahaya atau aura kemuliaan.
"Nah ini yang nanti mendatangkan cahaya pada hari kiamat," tutup Ustadz Adi Hidayat.***
