Khutbah Jumat tentang Pelit adalah Sumber Keburukan

- 4 Desember 2022, 13:05 WIB
Ilustrasi masjid. Inilah cara agar mendaptkan bantuan operasional yang disediakan oleh Kemenag untuk masjid dan musala yang terdampak Covid-19, ada sebanyak Rp6,9 M.
Ilustrasi masjid. Inilah cara agar mendaptkan bantuan operasional yang disediakan oleh Kemenag untuk masjid dan musala yang terdampak Covid-19, ada sebanyak Rp6,9 M. /Pixabay/aditya_wicak

“Jauhilah sifat pelit (syuh), karena pelit telah membinasakan orang sebelum kalian. Sifat tersebut membawa mereka menumpahkan darah dan menghalalkan apa yang diharamkan pada mereka.” [HR. Muslim 2578].

Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إيَّاكم والشُّحَّ؛ فإنَّه أهلَكَ مَن كان قَبلَكم، أمَرَهم بالبُخلِ فبَخِلوا، وأمَرَهم بالفُجورِ ففَجَروا

“Jauhilah Syuhh (kikir yang sangat), sesungguhnya syuhh membinasakan orang-orang sebelum kalian. Syuhh menyuruh mereka untuk bakhil, mereka pun jadi bakhil. Menyuruh mereka untuk berbuat kejahatan, merekapun melakukannya.” (Sunan Abu Dawud 1698).

Tidak mengherankan! Karena pelit itu artinya seseorang memiliki ketamakan yang besar terhadap dunia. Memperbanyak pundi-pundinya. Ada ketamakan yang bersemayam pada jiwanya. Sangat ketakutan akan kondisi kekurangan dan kemisikinan.

Ayyuhal mukminun,

Jauhilah sifat pelit! Karena pelit akan merusak hati. Akan membawa hati memiliki sifat sombong, zalim, hasad, dan membenci orang lain mendapatkan kebaikan. Berharap kebaikan yang Allah berikan pada orang lain terhenti. Kemudian menelantarkan kewajiban yang Allah perintahkan pada-Nya. Oleh karena itu, tersebarnya sifat pelit merupakan di antara tanda hari kiamat. Saat itu muncullah dan tersebar kerusakan di muka bumi. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَتَقارَبُ الزَّمانُ، ويَنْقُصُ العَمَلُ، ويُلْقَى الشُّحُّ، ويَكْثُرُ الهَرْجُ قالوا: وما الهَرْجُ؟ قالَ: القَتْلُ القَتْلُ

“Waktu terasa singkat. Amal kebaikan berkurang. Tersebarnya sifat pelit. Saat itu banyak terjadi al-haraj.” Sahabat bertanya, “Pembunuhan. Pembunuhan.” [HR. al-Bukhari 6037 dan Muslim 2215].

Maksud dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: khotbahjumat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x