Khutbah Jumat tentang Pelit adalah Sumber Keburukan

- 4 Desember 2022, 13:05 WIB
Ilustrasi masjid. Inilah cara agar mendaptkan bantuan operasional yang disediakan oleh Kemenag untuk masjid dan musala yang terdampak Covid-19, ada sebanyak Rp6,9 M.
Ilustrasi masjid. Inilah cara agar mendaptkan bantuan operasional yang disediakan oleh Kemenag untuk masjid dan musala yang terdampak Covid-19, ada sebanyak Rp6,9 M. /Pixabay/aditya_wicak

الحمد لله رب العالمين, له الحمد في الأولى والآخرة وله الحكم وإليه ترجعون، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له, وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن اتبع سنته بإحسان إلى يوم الدين, أما بعد:

فاتقوا الله عباد الله،

Hindarilah sifat pelit. Karena kalau kita mau koreksi diri, sungguh pada diri kit aini ada sifat pelit. Ini sudah menjadi tabiat manusia. Allah Ta’ala berfirman tentang karakter manusia,

وَأُحْضِرَتِ الأَنفُسُ الشُّحَّ

“walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir.” [Quran An-Nisa: 128].

Dan orang yang sukses dan berhasil adalah mereka yang mampu mengendalikan sifat pelit tersebut. Mereka dijaga dari sifat tersebut. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan siapa yang dijaga dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” [Quran Al-Hasyr: 9]

Mengapa beruntung? Karena seseorang yang selamat dari sifat ini akan tumbuh pada dirinya semua kebaikan dan keutamaan. Dan dia selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ibadallah,

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: khotbahjumat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x