Network
KlikBondowoso.com - Darah merupakan salah satu hal najis. Sehingga segala sesuatu yang terkena darah haruslah disucikan.
Misalnya ketika seorang wanita datang bulan, maka dia termasuk orang yang najis.
Atau ketika seseorang terluka dan mengeluarkan darah lalu mengenai bajunya maka bajunya najis dan harus disucikan.
Tidak hanya darah manusia, darah hewan juga termasuk benda najis. Sehingga orang yang terkena darah hewan harus bersuci terlebih dahulu.
Namun, daging kurban mustahil lepas dari darah. Lalu bagaimana cara mensucikan daging kurban agar makanan halal ini tidak berubah haram akibat tidak tahu cara mensucikannya.
Dikutip klikbondowoso.com dari Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya mendapatkan pertanyaan dari seorang jamaah yang mengkhawatirkan kehalalan sebuah daging untuk dikonsumsi karena meski sudah dicuci masih mengandung darah.
Sementara darah adalah hal yang haram dikonsumsi dan merupakan najis.
"Ndak usah pusing-pusing, fiqih praktis kita najis hanya 7 selebihnya jangan dipikirin. Selebihnya bukan najis. Tujuh di antaranya adalah darah segar atau usup, baik dari manusia atau binatang," kata Buya Yahya dikutip klikbondowoso.com dari YouTUbe Al-Bahjah TV yang diunggah pada 4 Desember 2018.
"Lalu bagaimana di saat kita menyembelih kambing, lebih gedelah kelihatannya. Ayam. Darahnya tetap najis, cuma darah yang berada di dalam daging yang belum terpisahkan adalah dimaafkan," lanjut Buya Yahya.
