Network
klikbondowoso.com - Rezeki, jodoh, hingga kematian (ajal) merupakan takdir dan rahasia Allah SWT yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sehingga, Allah SWT telah menjamin apa yang sudah Allah atur tidak akan tertukar dengan yang lainnya.
Berbicara tentang kematian, tentu masyarakat sekarang sudah tidak asing lagi mendengar kata mati suri.
Ya, mati suri, merupakan sebuah fenomena dimana seseorang hidup kembali dalam jangka waktu tertentu setelah dinyatakan meninggal.
Lantas, apakah Islam mengenal istilah atau menjelaskan tentang konsep mati suri ini?
Dikutip klikbondowoso.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 13 Juni 2022, berikut Buya Yahya beri penjelasan terkait persoalan di atas.
Mengenai istilah mati suri, Buya Yahya menegaskan bahwasanya malaikat itu tidak akan pernah salah mencabut nyawa seseorang.
"Rumusnya sederhana, malaikat pencabut nyawa tidak akan salah disaat mencabut nyawa seorang hamba-nya," kata Buya Yahya.
Menurut pria yang berkacamata itu, mati suri sebenarnya hanya kondisi organ-organnya saja yang tidak berfungsi sementara, namun nyawanya masih ada.
"Kalau ternyata ada orang, kok kelihatannya mati, tapi ternyata kok belum mati. Itu berarti memang belum dicabut nyawanya, hanya mungkin organ-organ yang terhenti," ucapnya.
Adapun perihal jika ada orang yang pernah koma, tapi dia merasa mati suri, karena bertemu orang yang sudah meninggal itu hal wajar, kata Buya Yahya.
Sebab, orang yang normal dan sehat saja, bisa jadi mimpi kejadian yang seperti itu.
Sekali lagi, Buya Yahya mengatakan malaikat tidak akan salah melaksanakan tugas mencabut nyawa seorang hamba Allah, karena sudah ada catatannya.
"Malaikat tidak akan salah, dan tidak ada yang dicabut dua kali, hanya sekali dicabut nyawanya. Organnya saja yang terhenti, jadi kelihatan seperti orang mati dan nyawanya masih ada. Selesai," pungkasnya.***
