Selain Larangan Puasa, Ini Keistimewaan dan Amalan Hari Tasyrik 11, 12, 13 Dzulhijjah Kata Ustadz Adi Hidayat

- 28 Februari 2023, 17:09 WIB
Benarkah Maksiat Pemutus Rezeki? Sudah Kerja Keras Tapi Tetep Seret, Ustadz Adi Hidayat Beri Poin Penting!
Benarkah Maksiat Pemutus Rezeki? Sudah Kerja Keras Tapi Tetep Seret, Ustadz Adi Hidayat Beri Poin Penting! /YouTube Adi Hidayat Official

klikbondowoso.com - Hari tasyrik adalah hari istimewa bagi umat muslim yang menjadi jamaah haji yang ada di tanah suci maupun yang tidak berhaji.

Secara umum, diketahui bahwa hari tasyrik adalah hari untuk makan dan minum atau ada larangan puasa di dalamnya. Hari tasyrik jatuh pada 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Salah seorang ulama, ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan tentang kajian ibadah atau amalan hari tasyrik. Amalan hari tasyrik memiliki keistimewaan yang berhubungan dengan serangkaian ibadah haji.

Bukan hanya jamaah haji saja yang dianjurkan untuk malakukan amalan tersebut, umat muslim yang tidak berhaji juga dituntut oleh Allah SWT mencapai tujuan utama sebagai keistimewaan hari tasyrik.

Bukan hanya larangan puasa, apa saja keistimewaan hari tasyrik 11, 12, 13 Dzulhijjah dan amalan apa yang bisa dikerjakan?

Dilansir klikbondowoso.com dari channel YouTube Adi Hidayat Official (Live) yang diunggah pada Juni 2021, ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang keistimewaan dan rahasia hari tasyrik.

"Tidak banyak yang mengkaji apa hikmah di balik hari tasyrik itu," kata ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa saat ini kebanyakan orang hanya menghafal bahwa setelah hari raya Idul Adha ada 3 hari yang dilarang untuk puasa atau hari makan dan minum yaitu hari tasyrik.

Hari tasyrik tepat secara berturut-turut selama 3 hari setelah Idul Adha yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah. Umat muslim dianjurkan untuk makan dan diharamkan untuk puasa wajib seperti qadha atau sunnah.

"Adakah satu hal istimewa di hari tasyrik ini? Adakah sesuatu yang sangat penting sangat esensial?" ujar ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa hari tasyrik dituliskan dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 203. Bukan hanya larangan puasa, tetapi hari tasyrik memiliki keistimewaan.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa hari tersebut bersamaan dnegan jamaah haji yang bersiap untuk melempar jumroh di Muna atau Mina. Di sana mereka menghadap kiblat dan memperbanyak berdoa.

"Maka apa yang dilakukan di situ? Kata Allah setelah engkau memperbanyak dzikir, berdoa, melempar jumroh yang pertama. Di antara doanya ada di Al Baqarah ayat 201," kata ustadz Adi Hidayat.

Ayat surah Al Baqarah ayat 201 juga dikenal dengan doa sapu jagad. Doa tersebut dianjurkan untuk diperbanyak dibacakan saat hari tasyrik.

Bunyi ayat atau doa tersebut yaitu:
"Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina 'adzaban naar"

Artinya:
"Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa mulai dari Al Baqarah ayat 201, 202, hingga 203 ada sebuah rangkaian kegiatan yang saling berkaitan. Sehingga, ada ibadah puncak yang ditunaikan.

"Ada lagi ini rangkaian selanjutnya yang ini menjadi puncak juga di antara ibadah haji yang ditunaikan, ibadahnya berupa dzikir kepada Allah Subhanallahu Wa Ta'ala," kata ustadz Adi Hidayat.

Dari penjelasan lanjutan di surah Al Baqarah ayat 203, setelah ibadah puncak haji di tanah suci yang bertepatan dnegan Idul Adha, ada 3 hari khusus yang disiapkan oleh Allah untuk meningkatkan dzikir dan evaluasi diri.

"Bukan berarti kita hanya diam kita evaluasi diri juga, 3 hari ini kita evaluasi, kenapa? Goalnya sama targetnya sama, taqwa," ujar ustadz Adi Hidayat.

Beliau mengatakan setelah banyak berdzikir dan evaluasi diri, lalu menemukan perubahan diri jadi lebih baik, maka dianjurkan untuk bertakbir kepada Allah.

"Ayamul tasyrik, evaluasi diri kita, ketika menemukan perubahan diri kita jadi lebih baik, takbir kita kepada Allah. Jadi kita pun yang tidak berhaji dituntut oleh Allah supaya meningkatkan taqwa," kata ustadz Adi Hidayat.

Sehingga, jamaah muslim yang berhaji di tanah suci bertaqwa dan muslim yang tidak melaksanakan haji juga mendapatkan esensi taqwa di hari-hari tasyrik.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x