Heboh! Siswa MTs di Kotamobagu Di-Bully Temannya Hingga Akhirnya Meninggal, Berikut Kronologinya

- 14 Juni 2022, 16:36 WIB
Kepala Sekolah MTs Negri 1 Kotamobagu, Intan Safitiri (kiri) dan suasana di rumah duka yang nyaris ricuh (kanan)
Kepala Sekolah MTs Negri 1 Kotamobagu, Intan Safitiri (kiri) dan suasana di rumah duka yang nyaris ricuh (kanan) /Tangkapan layar facebook/@Ira Bonde

 

 
KlikBondowoso.com - Berita terkait tingkah yang membully anak MTs di Kotamobagu membuat heboh dunia pendidikan Indonesia.
 
Pasalnya siswa MTs tersebut meninggal dunia, diduga setelah mendapatkan perlakuan tidak terpuji dari teman-temannya.
 
Diketahui siswa korban bully dan pelaku bully merupakan peserta didik di salah satu MTs Negeri di Kotamogabu, Provinsi Sulawesi Utara.
 
Terdapat sembilan siswa MTs yang menjadi pelaku atas tindakan bully terhadap salah satu siswa berinisial BT.
 
Anak berusia 13 tahun yang menjadi korban bully tersebut dibawa rumah sakit dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
 
Tentu saja hal ini merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan Indonesia yang mulai berbenah dan meninggalkan kekerasan fisik nan merugikan.
 
 
Kronologi Kejadian
 
 
Kejadian terjadi pada hari Rabu (8/6/2022). Bermula ketika BT (korban) telah menyelesaikan ujian sekolah.
 
Kemudian BT pergi ke masjid sekolah hendak menunaikan shalat Dhuzur. 
 
Namun tiba-tiba saja terdapat satu siswa yang menutupi wajahnya dengan sajadah.
 
Terdapat 9 orang yang menyerang BT dan diduga melakukan tindakan penganiayaan.
 
Korban yang masih duduk di kelas 7 MTs atau setara dengan 7 SMP tidak dapat membalas dan menghindar dari para pelaku.
 
 
Hal ini dikarenakan jumlah pelaku yang banyak hingga akhirnya BT hanya pasrah ketika mendapatkan perlakuan tak beradab tersebut.
 
Tindak penganiayaan yang dilakukan para pelaku tidak hanya menutupi wajah BT dengan sajadah saja.
 
Namun, tangan BT juga diikat dan BT mendapatkan pukulan berkali-kali dari para pelaku, hingga meringis kesakitan.
 
Setelah mendapatkan tindakan tidak terpuji, siswa MTs tersebut merasa sakit di bagian perutnya dan menceritakan semuanya ke kedua orang tuanya.
 
Mendengar anaknya yang kesakitan, orang tua BT membawanya ke Rumah Sakit Pombudayan untuk dirawat pada hari Sabtu (11/6/2022).
 
 
Setelah diperiksa ternyata korban didiagnosis mengalami kelainan usus sehingga harus dirujuk ke RSUP Prf. RD. Kandou di Kota Manado.
 
Namun sayangnya, meskipun sudah mendapatkan penanganan medis termasuk dioperasi, nyawa BT tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Ahad (12/06/2022).
 
Ternyata korban bully yang terjadi di dekolah tersebut ternyata tidak hanya BT, malainkan masih ada klrban lainnya.
 
Selain BT yang akhirnya meninggal dunia, setidaknya sudah ada empat korban bully lainnya.
 
Mereka langsung membuka suara dan mengaku mengalami hal yang sama seperti BT.
 
Kejadian ini pihak kepolisian Kotamagabu langsung mengambil tindakan. 
 
Kapolres Kotamogabu, Kasi Humas Iptu I Dewa Adiyatna, Senin (13/6/2022) menyatakan bahwa pihaknya kini tengah menangani kasus tersebut, dan salah satu pengembangan kasusnya, mereka menemukan setidaknya empat korban lain dalam kasus perundungan ini. 
 
 
Selain itu para warganet yang mengetahui berita ini ramai-ramai memberikan respon.
 
Mereka mengungkapkan respon nya dari berbagai cara dan bahasa, namun memiliki satu kesepakatan.
 
Kesepakatan tersebut yaitu mengecam aksi tak beradab yang dilakukan oleh 9 siswi MTs itu. 
 
Apapun alasannya, tindak perundungan menurut publik tak bisa dibenarkan, terlebih jika perbuatan tersebut sampai membuat seseorang kehilangan nyawa. 
 
Publik berharap kasus siswa MTs ini mendapatkan keadilan. ***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x