Artis Sekaligus Komika Babe Cabita Meninggal Dunia, Ternyata Ini Penyebabnya

- 10 April 2024, 19:55 WIB
Profil Babe Cabita, Komedian Indonesia yang Meninggal Dunia Hari Ini, Idap Anemia Aplastik
Profil Babe Cabita, Komedian Indonesia yang Meninggal Dunia Hari Ini, Idap Anemia Aplastik /

KlikBondowoso - Komika Babe Cabita hari ini dikabarkan meninggal dunia, jelang H-1 idulfitri. Sebelumnya, dia dikabarkan pernah mengidap anemia aplastik. Lantas apa itu anemia aplastik?

Dikutip dari laman data pusat hematologi, anemia aplastik adalah sebuah kondisi langka dan serius yang terjadi ketika sel darah tidak cukup diproduksi di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh merasa lelah dan dapat meningkatkan risiko perdarahan dan infeksi yang tidak terkontrol.

Anemia aplastik diketahui mempengaruhi orang-orang pada segala usia, tetapi paling sering terjadi pada mereka yang berusia antara 10 hingga 20 tahun atau 60 hingga 65 tahun. Ini bisa terjadi tiba-tiba, atau bisa berkembang secara perlahan dan memburuk setelah beberapa waktu. Anemia aplastik bisa ringan atau berat. Perawatan untuk anemia aplastik meliputi obat-obatan, transfusi darah, dan transplantasi sumsum tulang yang juga disebut sebagai transplantasi sel induk.

Apa penyebab Anemia Aplastik? Penyebab paling umum dari anemia aplastik adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang dan merusak sel induk di sumsum tulang orang tersebut. Akibatnya, sel punca yang rusak ini tidak mampu memproduksi sel darah dengan baik dan menyebabkan sumsum tulang menjadi kosong (aplastik) atau mengandung sel darah yang tidak mencukupi (hipoplastik).

Faktor lain yang dapat mempengaruhi fungsi sumsum tulang dan meningkatkan risiko anemia aplastik meliputi: Paparan bahan kimia beracun: Paparan insektisida, pestisida, dan bahan dalam bensin yang disebut benzena telah dikaitkan dengan risiko anemia aplastik yang lebih tinggi.

Efek samping obat-obatan tertentu: Beberapa antibiotik dan obat-obatan dapat menyebabkan anemia aplastik. Kemoterapi dan radiasi: Ini adalah perawatan kanker yang membantu membunuh sel kanker.

Namun, terapi ini juga dapat menyebabkan kerusakan sel-sel sehat termasuk sel-sel induk di sumsum tulang yang mengakibatkan anemia aplastik. Namun, efek samping ini bersifat sementara dan cenderung hilang setelah pengobatan kanker selesai.

Kehamilan: Selama kehamilan, sistem kekebalan dapat menyerang sumsum tulang, sehingga mengurangi kemampuannya untuk memproduksi sel darah.

Infeksi virus: Infeksi virus yang mempengaruhi sumsum tulang dapat memicu perkembangan anemia aplastik. Virus hepatitis, cytomegalovirus, HIV, dan parvovirus B19 terkait dengan risiko anemia aplastik yang lebih tinggi.

Halaman:

Editor: Sholahudin Al Ghazali


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x