5 Destinasi Wisata Purba di Bondowoso, Wisatawan Wajib Tahu dan Kunjungi

25 September 2022, 19:12 WIB
Pose yang diambil salah satu selebgram yang berkunjung ke Batu Soon Bondowoso. /Instagram @febe_linda_

KlikBondowoso.Com - Surga wisatawan dengan keindahan pegunungan. Itulah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Sebab kabupaten dengan julukan The Highland Paradise ini, memiliki banyak destinasi wisata berbasis alam. Berupa pegunungan.

Dan melaluk Kabupaten Bondowoso, wisatawan bisa menuju Kawah Ijen yang juga masuk di Kabupaten Banyuwangi.

Di Kabupaten Bondowoso, ada 5 destinasi wisata purba. 5 wisata ini memiliki pemandangan yang unik karena ada benda benda purba di dalamnya.

Akses menuju ke lima destinasi wisata ini sangat mudah, tak sulit karena jalannya sudah beraspal.

Berikut kelima destinasi wisata purba itu :

1. Kawah Wurung

Geosite Kawah Wurung terletak di antara perbatasan Desa Jampit dan Desa Kalianyar, Kecamatan ljen, Kabupaten Bondowoso.

Kawasan Geosite ini terbentuk dari aktivitas gunung api yang kompleks.

Di sekitar kawasan Geosite Kawah Wurung terdapat Gunung Api Intra Kaldera ljen yang terdiri atas; Gunung Kawah Wurung, G. Genteng, G. Pendil, G. Pendtan, dan G. Anyar.

Geosite Kawah Wurung mempunyai nilai keunggulan Geologi berupa tampilan Morfologi Gunung Api ‘Teletubbies’ Intra Kaldera.

Keragaman satuan batuan penyusun kawasan Geosite ini disebabkan oleh sumber material dari vulkanisme Gunung Api Intra Kaldera maupun Ring Kaldera terdekat, sekaligus berpengaruh terahdap mineral petrografi penyusun batuan.

2. Batu So’on Solor Cermee

Geosite Taman Batu So’on Solor terletak di Desa Solor, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso.

Geosite ini tersusun oleh satuan batuan Gunung Api ljen Purba yang berumur Kuarter Pleistosen, diantaranya; Breksi Gunung Api, Breksi Batu Apung, Tuff, dan Lava.

Berdasarkan batuan yang tersusun oleh material piroklastik, polimiktik, fragmen-fragmen andesit, basalt, dan batu apung, berukuran hingga 60 cm, dengan bentuk menyudut-membulat tanggung.

Morfologi Taman Batu Soon Solor terbentuk karena kontrol Eksogen dan Endogen yang diakibatkan oleh faktor erosi, struktur kekar atau rekahan, dan aspek tekstur batuan sehingga menghasilkan bentuk batuan bersusun yang lebih dikenal dengan sebutan Batu So'on

3. Gua Butha

Struktur Gua Butha Sumber Canting terletak di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso.

Situs ini merupakan gua untuk meditasi atau mengasingkan diri dari kehidupan dunia, sebab terdapat beberapa lubang kecil yang diperkirakan sebagai tempat lentera atau lilin saat ritual berlangsung.

Relief Kepala Kala pada Gua Butha dipahat dengan mata terbuka lebar, gigi bertaring, dan lidah menjulur ke bawah, serta terdapat pahatan angka 1316 Caka atau Tahun 1394 sebagai tahun penanda pendirian.

Ukuran mulut gua setinggi 3 meter, lebar 5 meter, bentuk ruang memanjang ke dalam dan mengecil, dengan kedalaman 17 meter dari permukaan gua.

4. Kaldera Ijen Megasari

Geosite dinding kaldera Ijen Megasari terletak di Desa Sempol, Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso.

Geosite ini merupakan representasi gawir / dinding Kaldera ijen Purba yang membentang sepanjang 12 Km dengan jarak ketinggian sekitar 465 meter dari dasar lembah.

Perbedaan topografi menjadikan geosite ini dimanfaatkan sebagai landasan Take Off Paralayang dan lokasi View Point Kaldera Ijen baik Ring Kaldera maupun Intra (Inner) Kaldera dengan 22 anak gunung api.

Di arah timur terdapat Kaldera Ijen Purba, Gunung (G) Ringgih. Arah Tenggara terdapat G. Kawah ljen (Geosite Kawah l|jen), G. Merapi, G. Pawenen, G. Rante, dan G. Widedaren. Arah selatan terlihat G. Jampit, G. Pendil, G. Anyar (Jabal Kirmit), G. Lingker, dan Komptek Gunung Api kawasan Geosite Kawah Wurung dan kumpulan Cinder Cone di dasar Kaldera. Arah Barat daya terdapat G. Suket, G. Cemara, G. Mlaten, dan gunung api aktif di luar Kaldera ljen Purba yaitu G. Raung.

5. Megalltik Maskuning Kulon

Situs Megalltik Maskuning Kulon terfetak di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.

Terdapat 90 benda Cagar Budaya yaitu Batu Silindris, Batu Dakon, Dolem yang letaknya berdekatan, tertata rapi, dan mempunyai keunikan tersendiri.

Situs ini berbentuk komplek pemakaman yang terbuat dari batu berbentuk besar dengan kaki-kaki dibawahnya yang bertujuan agar jenazah tidak dimakan binatang buas atau dicuri orang.

karena didalamnya terdapat bekal kubur berupa perhiasan dan pelaratan lain sebagai bekal menuju alam nenek moyang.***

 

Editor: Sholikhul Huda

Tags

Terkini

Terpopuler