Network
KlikBondowoso.Com - Andri Mustofa adalah seorang aktivis. Ia sempat mengarungi dunia aktivis di Yogyakarta. Menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Ketika kembali ke Bondowoso, jiwa aktivisnya tetap lekat. Ia aktif di berbagai organisasi, seperti di GP Ansor Bondowoso.
Dilain sisi, jiwa bisnis Andri Mustofa ternyata sangat bagus. Ia menekuni dunia ternak. Dan kini berdiri usaha bernama BEDDOES MERAH di rumahnya, di Desa Ramban Kulon, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Bisnis kambing itu kini sudah merambah pasar nasional. Hal itu tidak lain karena ia memanfaatkan strategi pemasaran menggunakan YouTube dan Tiktok.
"Saya memiliki platform YouTube dan Tiktok karena mudah, daya jangkau luas, dan satu lagi, gratis," terang Andri Mustofa.
Saat ini, akun YouTube BEDDOES MERAH memiliki 6,9 ribu subscriber. Sedangkan akun TikTok saat ini 2.217 pengikut.
"Akun awalnya aktif YouTube dan facebook, saat ini yang gencar di YouTube dan TikTok," terang pria kelahiran Bondowoso 5 Juli 1982 tersebut.
Ternyata dalam membuat Video kreasi, di TikTok maupun di YouTube, Andri Mustofa tidak membuat tim khusus. Ia bikin sendiri dan alami.
Unsur pengambilan gambar yang alami itulah yang membuat banyak orang penasaran dan banyak yang mengenal usaha Beddoes Merah.
"Karena banyak yang mengenal kami dari Media Sosial, banyak permintaan yang datang dari kami. Bahkan sampai luar Jawa. Hanya saja kami belum bisa melayani sampai Luar Jawa," terang Andir Mustofa.
5 ALASAN ANDRI MUSTOFA MEMILIH USAHA KAMBING / DOMBA
Andri Mustofa menjelaskan, jika di Kanal YouTube BEDDOES MERAH, ada teman yang bertanya, kenapa memilih usaha berternak domba?.
"Pertanyaan ini, menurut saya, adalah pertanyaan yang cukup penting, dan sekaligus barangkali menjadi pertanyaan umum bagi kawan kawan calon peternak pemula," terangnya.
Dijelaskan, ada beberapa alasan memilih ternak kambing / domba. Pertama usaha ternak domba adalah usaha yang cukup mudah untuk dilakukan. Secara prinsip, siapapun bisa melakukannya, cukup ada niat dan keinginan saja, usaha ini sudah bisa dimulai.
Kedua, modal yang diperlukan tidak banyak. Berbeda dengan usaha lain, usaha ternak domba tidak memerlukan modal yang besar.
"Artinya, dengan modal sedikitpun usaha ini sudah dapat dimulai," terangnya.
Andri memberi gambaran, sebagai awalan jumlah ternak yang bisa dipelihara bisa dimulai dari beberapa ekor terlebih dahulu.
Ketiga, usaha ini tidak ada matinya. Maksudnya, domba menjadi salah satu produk yang selalu dibutuhkan, sehingga pasarnya selalu terbuka.
Keempat, nilai tukar peternakan terus naik. Yang dimaksud nilai tukar peternakan adalah perbandingan indeks harga yang diterima dibanding dengan indeks harga yang harus dibayar.
Kelima, domba dan kambing memiliki nilai ekstrinsik yang tinggi, yaitu nilai ibadah, baik aqiqah maupun qurban.
MODAL USAHA BISA GANDENG PERBANKAN
Bagi Andri Mustofa, modal usaha bukanlah yang menjadi masalah utama. Ketika ada peluang pasar, dan peluang itu pasti, maka modal usaha bisa dicari.
Salah satunya adalah mengakses modal usaha dari perbankan. Selama ini Bang Andre -sapaan akrabnya- mengakses modal usaha dari perbankan.
Salah satu yang bisa dipakai adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Semisal meminjam KUR sebesar Rp50 Juta, maka dalam satu tahun bunganya hanya 6 persen saja.
Perbulan, ketika usaha jalan, maka bunga yang harus dibayarkan hanya Rp 250 ribu saja. Sehingga akses KUR merupakan salah satu yang sangat membantu.
"Untuk akses permodalan, saya mengakses perkreditan bank. Dan selama ini dengan pasar yang sangat besar, usaha saya bisa jalan dengan lancar," terangnya.
Dalam satu kiriman, kata Bang Andre, jika sedang ramai bisa mencapai 50 ekor. Kiriman yang dimaksud adalah pesanan dari pasar. Sehingga ia menyetok domba di kandang.
Selain itu ketika ada orang yang mau aqiqah atau qurban, ia siap menyediakan dengan varian domba yang bisa dipilih sendiri oleh konsumen.
"Jika tertarik, bisa melihat akun YouTube atau TikTok BEDDOES MERAH," pungkasnya.***
