Network
KlikBondowoso- Umur hanyalah angka. Kira-kira kalian setuju enggak sama kalimat ini? Atau kalian termasuk dalam kubu yang kontra? Hm, meski begitu ... sebenarnya di kehidupan nyata mungkin kita pernah bertemu dengan seseorang yang sudah berumur, tetapi terkadang masih sentimen dan meledak-ledak. Atau justru sebaliknya, orang yang kelihatannya masih muda berumur 20 tahunan, malah punya emosi yang stabil dan tenang. Bahkan sering jadi problem solver. Jangan salah, hal ini karena sebenarnya umur tidaklah menjamin kedewasaan seseorang dari segi emosionalnya. Berikut adalah ciri-ciri orang yang masih belum dewasa secara emosional, meski umur udah kepala empat.
1. Merasa Paling Benar
Dia ngerasa pendapat orang lain yang berbeda dengannya adalah salah. Pokoknya yang paling bener ya pendapat dia sendiri, yang lain salah dan harus ngikut apa mau dia. Orang kayak gini kalo dalam forum diskusi cenderung ingin menang, daripada mendengarkan pendapat orang lain.
2. Suka Menyalah-nyalahkan
Ciri-ciri yang kedua adalah suka menyalahkan orang lain, keadaan bahkan situasi saat itu. Alih-alih sadar diri dan mengakui kesalahannya. Hal ini karena dia merasa dirinya benar. Biasanya karena hasil dari pekerjaan yang ia kerjakan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
3. Mudah Tersinggung
Saat kamu mencoba mengkritiknya dengan tujuan perbaikan untuknya, eh, dia malah merasa diserang dan dipermalukan. Intinya orang ini sangat anti dengan yang namanya kritikan, bahkan tak jarang dalam suatu kasus dia merasa disindir, padahal sindiran itu bukan dikhususkan untuknya.
4. Minim Empati
Orang yang gak dewasa secara emosional cenderung minim empati. Misal, ketika ada yang sedang curhat dengannya, eh, malah jadi adu nasib. Dia maunya hanya perasaannya saja yang dimengerti, alih-alih memberi support, malahan tidak menunjukkan empati sedikit pun terhadap orang lain.
5. Kabur dari Masalah
Jika dihadapkan dalam masalah, dia selalu menghindar. Pokoknya dia enggak mau ngomongin masalah itu, dan enggak mau nyari solusi agar masalahnya cepat selesai. Dibicarakan secara baik-baik pun, dia akan merasa disudutkan. Oleh karena itu, biasanya lebih memilih menghindari konflik atau masalah.
