Dilansir BeritaSoloRaya.com dari Reuters, penelitian tersebut membandingkan kinerja vaksin yang diberikan baik secara intradermal atau subkutan dengan memberikan dua dosis yang diberikan sekitar satu bulan terpisah.
Penelitian tersebut menemukan bahwa penerima suntikan intradermal seperlima dari dosis subkutan menghasilkan antibodi yang sama dengan penerima dosis subkutan asli.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Sudah Terdeteksi Masuk Indonesia, Begini Ciri dan Gejalanya
Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan bahwa kelayakan pendekatan ini akan dievaluasi di tiga klinik percontohan.
Pertama di Chelsea and Westminster NHS Trust, kedua dia Central and North West London NHS Foundation Trust, dan ketiga di Locala Health and Wellbeing di Greater Manchester.
Sudah lebih dari 40.000 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di dunia, termasuk beberapa kematian di lebih dari 80 negara.
Virus cacar monyet hingga saat ini tidak endemik dan dilaporkan sejak awal Mei.
Di Inggris, hingga 15 Agustus sudah ada hampir 3.100 kasus yang dikonfirmasi positif cacar monyet.
“Saat ini Inggris telah memesan 150.000 dosis vaksin,” kata juru bicara badan keamanan kesehatan Inggris.
Baca Juga: Warga Pekan Baru di Tangkap Polisi Usai Buat Konten Soal Ferdy Sambo dan Judi Online