KlikBondowoso- Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Dilansir KlikBondowoso Dari Berbagai Sumber Inilah Gejala Gangguan Mental
Terdapat beberapa gejala gangguan mental yang mungkin terjadi pada anak dan remaja, seperti :
Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku pada anak dan remaja yang cenderung mengarah pada hal negatif misalnya menjadi kasar, menyakiti orang lain atau mudah marah.
Baca Juga: Manfaat Pelukan untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Perubahan Mood
Mood atau suasana hati yang dapat berubah secara tiba - tiba dan dalam jangka waktu yang tidak menentu.
Sulit Berkonsentrasi
Sulit berkonsentrasi dapat terlihat melalui tingkat produktivitas anak yang menurun
Menurunnya Berat Badan
Kesehatan mental yang terganggu mempengaruhi nafsu makan, mual dan muntah yang berkelanjutan
Menyakiti Diri Sendiri
Adanya kekhawatiran berlebih sebagai dampak dari kesehatan mental yang terganggu sehingga menimbulkan keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
Muncul Berbagai Gangguan Kesehatan
Biasanya gangguan mental akan mempengaruhi kesehatan fisik penderita seperti mengalami sakit kepala dan perut yang berkelanjutan.
Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Anda Punya Mental Cognitive Distortion
Perasaan yang Intens
Anak dan remaja terkadang menghadapi perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan seperti ingin menangis, berteriak atau mual disertai dengan kesulitan bernafas, jantung yang berdebar atau bernafas dengan cepat yang dapat mengganggu aktivitas.
Upaya yang dapat dilakukan oleh keluarga dan orang terdekat untuk membantu penderita
Tunjukan rasa cinta, kasih sayang dan perhatian kepada anak remaja
Tunjukan rasa tertarik dengan apa yang terjadi pada kehidupan anak anda
Meluangkan waktu bersama dengan anak melalui kegiatan kumpul keluarga
Meskipun begitu, tetap tidak dianjurkan untuk melakukan self-diagnose lebih baik dikonsultasikan kepada pihak yang ahli menangani gangguan kesehatan mental.***