Khotbah Jumat: Dampak Maksiat bagi Hati, Umat Islam Harus Waspada

23 Desember 2022, 08:12 WIB
Ilustrasi masjid. Jawaban Soal Sebutkan Lima Cabang Iman dari Ranah Iqrarun bil Lisan Lengkap dengan Pembahasannya /Pixabay/AzamKamolov/

klikbondowoso – Dalam menjalani kehidupan, manusia diarahkan untuk memperbanyak amal ibadah dan menghindari maksiat.

Memperbanyak amal ibadah dapat mendatangkan kebaikan dan membawa manusia kepada jalan yang dirifhai Allah SWT. Namujn sebaliknya, maksiat dapat menjauhkan manusia dari perkara yang baik.

Bahkan, dalam islam diajarkan orang yang bermaksiat dapat menutup hati seseorang dari pintu hidayah yang diberikan Allah SWT.

Dalam materi khotbah Jumat kali ini, akan dijelaskan dampak maksiat bagi hati. Dengan demikian, diharapkan jamaah mampu mennghindari perbuatan maksiat.

Dikutip klikbondowoso dari situs Pesantren Lirboyo, berikut khotbah Jumat bertema dampak maksiat bagi hati.

Khotbah Jumat Pertama

الْحَمْدُ للهِ رافِعِ حُجُبِ الْغَفْلَةِ عَنْ قُلُوبِ أَوْلِيائِهِ ومُقِيْمِ شَواهِدِ الْاِعْتِبارِ لِمَنِ انْخَفَضَ لِكِبْرِيَائِهِ. نَحْمَدُهُ عَلَى جَزِيلِ نِعَمِهِ ونَشْكُرُهُ عَلَى فَولضِلِ قِسْمِهِ ونَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ شَهادَةَ مُنْتَصِبٍ لِأَداءِ واجِبِ الْعُبُودِيَّةِ ونَشْهَدُ أَنَّ مُحمدًا عَبدُهُ ورَسُولُهُ الّذِيْ فَتَحَ اللهُ بِهِ أَعْيُنًا عُمْيًا وآذَانًا صُمًّا وجَعَلَهُ رَحْمَةً لِكُلِّ الْبَرِيَّةِ. اللهم صَلِّ وسَلِّمْ على سَيِّدِنا مُحمدٍ الْمُتَمِّمِ لِمَكارِمِ الْأَخْلاقِ وصَحْبِهِ الَّذِينَ هُمُ الْهُداةُ بِالْاِتَّفاقِ.

أمّا بَعْدُ, فَيا عِبادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ ونَفْسِي بِتقوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَقَدْ قالَ الله تعالى في كِتابِهِ الكَرِيْمِ: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ.

Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at yang dirahmati Allah …

Dalam keadaan dan kesempatan yang insya Allah diberkahi Allah Subhanahu wata’ala, marilah senantiasa tak henti-hentinya kita sebagai umat Islam untuk terus meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwan kepada Allah dengan bersusaha menjalankan segala hal yang telah diperintahkan dan menjauhi segala hal larangan-Nya untuk mengapai ridha dan rahmat Allah Swt. Karena dengan rahmat dan ridho Allah Swt. kita bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amin

Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at yang berbahagia …

Kebaikan itu bisa memberikan dampak sinar di wajah, cahaya di hati, keluasan rezeki, kekuatan fisik, dan kecintaan di hati orang lain. Sedangkan kemaksiatan memiliki pengaruh yang berbahaya dan buruk bagi hati dan fisik seseorang di dunia dan akhirat. Oleh karenanya kita sebagai makhluk yang dikaruniai akal yang sempurna harus menggunakannya untuk memilih sebuah perilaku yang menimbulkan kebaikan dan berusaha menjauhi perilaku yang dapat menjerumuskan ke dalam jurang kemaksiatan.

Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at yang dirahmati Allah …

Perbuatan maksiat memiliki pengaruh buruk bagi si pelaku dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Pertama, Menutup dan memadamkan ilmu. Ilmu adalah cahaya yang dikaruniakan Allah dalam hati, sedangkan maksiat akan memadamkan cahaya tersebut. Imam Malik R. A. pernah kagum dengan kecerdasan murid tercinta yaitu Imam Syafi’i R.A yang sangat muda pada saat itu. Ia memiliki ketajaman otak dan kesempurnaan pemahaman. Imam Malik R.A berkata : “ Aku melihat Allah meletakkan cahaya dalam hatimu, karena itu jangan engkau padamkan dengan kegelapan maksiat “. Dalam satu kesempata Imam Syafi’i pernah menceritakan pengalaman pribadinya dalam Bait-bait Syair :

شَكَوْتُ إِلَى وَكِيْعٍ سُوْءَ حِفظِي # فَأَرْشَدَنِي إِلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي

وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلــــــــــــــْمَ نُـــــــــــوْرٌ # وَنُوْرُ اللهِ لَا يَهْدِي لِعَـــاصِي

Artinya :” Aku mengadu kepada Kiai Waki’ tentang jeleknya hafalanku. Maka beliau menasihatiku untuk meninggalkan kemaksiatan. Dan memberitahuku bahwa ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiat “.

Kedua, maksiat menghilangkan rasa malu. Salah satu akibat perbuatan dosa adalah menghilangkan rasa malu, padahal malu merupakan unsur kehidupan hati seseorang. Rasa malu adalah akar dari segala kebaikan. Jika hilang, maka hilanglah segala kebaikan. Rasullah bersabda :

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو الأَنْصارِي الْبَدْرِي – رضي الله عنه – قال: قال رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: “إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلامِ النُّبُوَّةِ الْأُوْلَى: إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ (رواه البخاري)

Artinya:” Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin Amr al Anshori Al Badri -radhiyallohu ‘anhu berkata: Rasululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda: Sesungguhnya dari sebagian yang didapati manusia dari ucapan kenabian yang awal adalah: Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu” (H.R. Bukhari).

Dalam kitab Al-Istidzkar dijelaskan, “Barang siapa yang tidak memiliki sifat malu, maka ia akan terperangkap, tidak bisa menghindar dari hal-hal yang diharamkan Allah. Baginya, melakukan dosa besar maupun dosa kecil tak ada bedanya.” Na’udzubillahi mindzalik.

Hadirin Kaum Muslimin yang Bersahaja

Ketiga, maksiat merusak hati. Akal memiliki cahaya atau daya fungsi menerangi. Sedangkan maksiat memadamkan cahaya tersebut. Jika cahayanya redup, otomatis ketajamanya berkurang dan melemah. Sebagian Ulama salaf berkata : “ Tidaklah seorang maksiat kepada Allah selain akalnya hilang”. Ini adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dibantah. Sebab, seandainya akalnya ada niscaya ia tidak kan melakukan perbuatan yang mengarah ke arah maksiat.

Ada banyak alasan untuk tidak melakukan maksiat, yaitu genggaman Allah dan pengawasan-Nya, malaikat-Nya menjadi saksi perbuatannya, mereka melihatnya, al-Qur’an Melarangnya, keimanan melarangnya, kematian juga mengingatkannya. Orang yang melakukan kemaksiatan sesungguhnya kehilangan kebaikan dunia dan akhirat yang berlipat-lipat. Maka apakah orang yang berani melakukan semua itu layak disebut memliki akal yang sehat ? kita semua perlu untuk merenung dan mengahayatinya dengan hati yang paling dalam.

Keempat, maksiat menutup hati. Semakin banyak dosa yang telah kita perbuat, maka hati kita akan tertutup sehingga kita akan masuk dalam kategori orang-orang ynag lalai dengan Allah. Dalam al-Qur’an Allah berfirman :

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Artinya: “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka”. ( Q.S. al-Muthaffifin : 14 ).

Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at yang bersahaja …

Sebagian ulama salaf menjelaskan ayat di atas bahwa Allah membantah tuduhan-tuduhan orang-orang kafir Makkah yang mengatakan bahwa al-Qur’an itu hanyalah dongeng belaka. Sama sekali tidak benar. Apa yang mereka usahakan dapat menutup hati mereka. Kebiasaan mereka berbuat dosa telah menyebabkan hatinya menjadi keras, gelap dan telah tertutup laksana logam yang berkarat. Oleh karenanya mereka tidak dapat memebadakan mana yang bear dan mana yang salah. Pada dasarnya tatkala ketika awal melakukan perbuatan dosa hati akan menolak, tetapi ketika hati sudah kalah maka terbentuklah titik hitam dan selanjutnya menjadi tutup yang menguncinya. Sehingga dalam keadaan seperti ini hati akan semakin gelap, kemaksiatan akan semakin menumpuk.

Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at yang di rahmati Allah …

Sekian khutbah pada kesempatan ini, semoga kita semuanya bisa terhindar dari perilaku-perilaku yang menjerumuskan ke dalam jurang kemaksiatan, serta berharap setiap langkah kita selalu mendapat lindungan dari Allah Swt. Amin.

أعوذ بالله من الشيطان الرَّجيم : يَآأَيُّهَاالذينَ ءَامَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ , بَارَك اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْءَانِ الْعَظِيمِ . وَنَفَعَنَا وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآياتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوابُ الرَّحِيْمِ.

Khotbah Jumat Kedua,

اَلحمْدُ للهِ حَمْدًا كما أَمَرَ.وأَشْهدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ إِرْغامًا لِمَنْ جَحَدَ بِه وكَفَرَ. وأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنا محمَّدًا عَبدُهُ ورسُولُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ والْبَشَرِ.اللَّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ على سيِّدِنا على عَبْدِكَ ورَسُولِك محمَّدٍ وآلِه وصَحْبِه مَااتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ. ( أمّا بعدُ ) فيَآايُّهاالنّاسُ اتَّقُوا اللهَ تعالى وَذَرُوا الْفَواحِشَ ما ظهَرَ مِنْها وما بَطَنَ وحافَظُوا على الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجُمُعَةِ والجَماعَةِ . وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيه بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلائكةِ قُدْسِهِ.

فَقالَ تعالى ولَمْ يَزَلْ قائِلاً عَلِيمًا: إِنَّ اللهَ وَملائكتَهُ يُصَلُّونَ على النَّبِيِّ يَآ أَيّها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا اللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ على سيِّدِنا محمَّدٍ وعلى آلِ سيِدِنَا محمَّدٍ كَما صَلَّيْتَ على سيِّدِنا إِبراهِيمَ وعلى آلِ سيِّدِنَا إِبراهِيمَ في الْعالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اَللَّهمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاء الرّاشِدِينَ الَّذينَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَكانُوا بِهِ يَعْدِلُونَ أَبي بَكْرٍ وعُمرَ و عُثْمانَ وعلِيٍّ وَعَنِ السَتَّةِ الْمُتَمِّمِينَ لِلْعَشْرَةِ الْكِرامِ وعَنْ سائِرِ أَصْحابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعينَ وَعَنِ التَّابِعِينَ وتَابِعِي التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ.

اللَّهمَّ لا تَجْعَلْ لِأَحَدٍ مِنْهُمْ فِي عُنُقِنَا ظَلَامَة ونَجِّنَا بِحُبِّهِمْ مِنْ أَهْوالِ يَومِ الْقِيامَةِ. اللَّهمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ والمُسلمينَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ والمُشْركِينَ. ودَمِّرْ أَعْداءَ الدِّينِ. اللَّهمَّ آمِنَّا فِي دُوْرِنا وأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنا. وَاجْعَلِ اللَّهمَّ وِلَايَتَنا فِيمَنْ خافَكَ وَاتَّقَاكَ. اللَّهمَّ اغْفِرْ لِلمُسلِمينَ والمُسلماتِ والمُؤْمنينَ والمُؤْمِناتِ الْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ والزِّنا والزَّلَازِلَ وَالمِحَنَ وَسُوءَ الفِتَنِ ما ظَهَرَ مِنْها وما بَطَنَ عَنْ بَلَدِنا هَذا خاصَّةً وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسلمينَ عامَّةً يا رَبَّ الْعَالَمِينَ.رَبَّنا آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الآخرة حَسَنَةً وقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسان وإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ على نِعَ

مِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَكْبَرُ.

***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Pesantren Lirboyo

Tags

Terkini

Terpopuler