Kultum Ramadhan 1444 H tentang Nikmat Persaudaraan

23 Maret 2023, 07:10 WIB
Ilustrasi Masjid, Khutbah Jumat Singkat 7 Menit tentang '6 Waktu yang Dianjurkan untuk Bersholawat' oleh Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. /PIXABAY/Makalu.

KlikBondowoso.com - Simak artikel berikut untuk mengetahui kultum tentang nikmat persaudaraan.

Menjelang hari Idul Fitri seringkali kita diingatkan dengan halal bi halal.

Acara tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang untuk mempererat tali silaturahmi antar persaudaraan maupun pertemanan.

Baca Juga: Kultum Ramadhan, 4 Hal Harus Dilakukan Agar Meraih Malam Lailatul Qadar

Menjalin dan menjaga tali persaudaraan sangatlah penting hukumnya, karena kita mampu mendapatkan banyak kenikmatan dari sana.

Berikut klikbondowoso.com lansir dari laman ngaji.id tentang kultum Ramadhan dengan tema nikmat persaudaraan yang disampaikan Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Hafidzahullahu Ta’ala:

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

“Dan ingatlah nikmat yang Allah berikan kepada kalian, dahulu kalian saling bermusuh-musuhan, maka dengan nikmat Allah jadilah kalian bersaudara.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 103)

Baca Juga: Berikut Penjelasan Hukum Tawasul dalam Doa, Wirid, dan Zikir

Ayat ini turun berkaitan dengan kaum Al-Anshar yang asalnya adalah penduduk kota Madinah. Mereka terdiri atas 2 suku; suku Al-Aus dan suku Al-Khazraj. Kedua suku ini berinduk kepada satu nenek moyang, mereka dikenal dengan Banu Qailah (Arab: بني قيلة).

Mereka satu nenek moyang, tetapi mereka terjadi perang saudara di antara mereka. Sampai disebutkan perang saudara tersebut hingga 120 tahun. Dan puncak peperangan yang paling hebat sekitar 5 tahun sebelum Nabi berhijrah, ada suatu peperangan yang disebut dengan Yaumu Buats (Arab: يوم بعاث).

Intinya mereka bersaudara, tapi bertengkar sampai saling berperang, saling bunuh-bunuhan, dan itu berjalan sekitar 120 tahun.

Datanglah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka Allah menyatukan hati-hati mereka. Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ

“Maka Allah satukan hati-hati kalian.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwasanya persaudaraan adalah nikmat. Kata Allah:

وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ

“Ingatlah nikmat yang Allah berikan kepada kalian.” Yaitu kalian menjadi bersaudara.

Makanya Allah mengatkaan:

فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ

“Maka dengan karunia Allah jadilah kalian bersaudara.”

Ini nikmat yang terkadang kita lupakan. Nikmat persaudaraan, nikmat persahabatan, nikmat pertemanan. Kalau Allah tidak berkehendak, maka seseorang tidak akan cocok satu dengan yang lainnya.

Oleh karenanya jika seseorang menjalin persahabatan dengan kawannya, dengan temannya, dengan saudaranya, maka dia jaga, karena itu nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Segala perkara yang bisa memupuk persahabatan dan persaudaraan, maka dianjurkan. Dan segala perkara yang bisa memutuskan/merenggangkan persaudaraan, maka hendaknya dijauhi. Itu menunjukkan kita menghargai nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menjadikan kita hamba-hambaNya yang saling bersaudara, yang saling memaafkan kalau ada kesalahan dan saling memahami. ***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Ngaji.id

Tags

Terkini

Terpopuler