Contoh Khutbah Jumat Terbaru Tema Urgensi Husnudzan Kepada Allah dan Buahnya Bagi Muslim Lengkap dengan Doa

- 29 November 2022, 17:29 WIB
ilustrasi masjid
ilustrasi masjid /JG/SWASTI/Pixabay

1. Husnudzan ketika menunaikan ketaatan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata, ”Nabi ﷺ bersabda:

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً – رواه البخاري، رقم 7405 ومسلم ، رقم 2675

”Allah Ta’ala berfirman, ”Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingat-Ku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku.

Kalau dia mengingat-Ku di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal kepada-Ku, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta.

Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” [Hadits Qudsi riwayat Al-Bukhari, no. 7405 dan Muslim, no. 2675]

Dapat diperhatikan dalam hadits ini, hubungan yang sangat jelas sekali antara husnuzhan dengan amal, yaitu mengiringinya dengan mengajak untuk mengingat Allah Azza Wa Jalla dan mendekat kepada-Nya dengan ketaatan. Siapa yang berprasangka baik kepada Allah Ta’ala semestinya prasangka baik tersebut mendorongnya untuk berbuat ihsan dalam beramal.

Abul Abbas Al-Qurtubi rahimahullah berkata, ”Pendapat lain mengatakan, maknanya adalah mengira akan dikabulkan apabila berdoa, mengira diterima ketika bertaubat, mengira diampuni ketika memohon ampunan, mengira diterima amalnya ketika melaksanakannya dengan memenuhi persyaratan, serta berpegang teguh terhadap kejujuran janji-Nya dan lapangnya Keutamaan-Nya.

Saya katakan demikian, karena dikuatkan dengan sabda Nabi ﷺ, ”Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian yakin akan dikabulkan (doanya).” [Hadits riwayat At-Tirmidzi dengan sanad shahih]

Begitu juga seyogyanya bagi orang yang bertaubat, orang yang memohon ampunan dan pelaku suatu amal yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan semua itu, hendaknya meyakini bahwa Allah akan menerima amalnya dan memaafkan dosanya, karena Allah Ta’ala telah berjanji akan menerima taubat yang jujur dan amal yang shaleh.

Sedangkan kalau dia beramal dengan amalan-amalan tersebut tapi berkeyakinan atau menyangka bahwa Allah Ta’ala tidak menerimanya dan hal itu tidak bermanfaat, maka hal itu termasuk berputus asa terhadap rahmat dan karunia Allah.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: pabrikjammasjid.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x