Apakah Curhat Sama dengan Ghibah? Ini 3 Ketentuan Diperbolehkan Curhat Menurut Islam, Buya Yahya Menjelaskan

- 21 Desember 2022, 07:20 WIB
Buya Yahya meminta pemerintah segera melakukan hal ini dan bila perlu presiden turun langsung / YouTube Buya Yahya
Buya Yahya meminta pemerintah segera melakukan hal ini dan bila perlu presiden turun langsung / YouTube Buya Yahya /

klikbondowoso.com - Curhat atau menceritakan pengalaman dan permasalahan hidup menjadi salah satu cara untuk berbagi dengan orang lain.

Biasanya curhat tentang masalah pribadi diceritakan oleh seseorang kepada orang terdekatnya yang bisa dipercaya seperti teman dekat, sahabat, pasangan, atau keluarga.

Ada begitu banyak hal yang biasa dibicarakan ketika curhat. Apabila di dalamnya juga membicarakan orang lain, apakah curhat termasuk ghibah dan berdosa?

Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasannya berikut yang dilansir klikbondowoso.com dari tayangan kanal YouTube Buya Yahya pada 18 September 2020.

Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan tentang perbedaan antara curhat dan ghibah (menggunjing).

Definisi dari ghibah yaitu membicarakan sesuatu yang benar terjadi atau fakta milik orang lain, namun orang yang dibicarakan itu tidak akan senang jika mengetahuinya.

Sesuatu yang benar terjadi atau fakta tersebut tidak harus berupa aib. Semua hal yang tidak disukai jika dibongkar ke orang lain juga termasuk ghibah.

Sedangkan curhat harus memenuhi 3 ketentuan atau agar tidak termasuk ghibah (menggunjing).

3 ketentuan diperbolehkan curhat menurut Islam sebagaimana disampaikan oleh Buya Yahya adalah sebagai berikut.

1. Curhat boleh jika perlu bantuan orang lain dan tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri

"Bagaimana Buya membedakan tentang curhat dengan menggunjing? Pertama kalau kita ingin curhat kepada seseorang, pertama, bicara tentang aib kadang aib suami, aib keluarga, siapapun, maka, (ketentuan) pertama apa? Anda tidak bisa menyelesaikan dengan diri Anda sendiri, dan dengan keyakinan Anda perlu bantuan orang lain," terang Buya Yahya.

2. Orang yang akan dicurhati diduga bisa menyelesaikan masalah

"Yang kedua, Anda akan berbicara dengan orang yang dalam dugaan Anda dia menyelesaikan bisa menyelesaikan masalah tersebut. Bukan asal orang. Sopir dikasih tahu, pembantu dikasih tahu, lha ini ngaco," ujar Buya Yahya.

3. Orang yang dicurhati amanat dan tahu keharaman menyebarkan aib

"Ketiga, orang yang diberi tahu itu adalah amanat, dan bisa mengerti masalah haramnya menyebar aib. Baru kita sah (curhat), tapi kalau kita bicara (kepada) asal orang biarpun bahasanya informasi atau curhat, namanya menggunjing," ungkap Buya Yahya.

Selain itu, membicarakan aib diri sendiri kepada orang lain dengan 3 ketentuan di atas juga diperbolehkan jika memang tidak bisa mengatasi sendiri.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Buya yahya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x