Khotbah Jumat: Dampak Maksiat bagi Hati, Umat Islam Harus Waspada

- 23 Desember 2022, 08:12 WIB
Ilustrasi masjid. Jawaban Soal Sebutkan Lima Cabang Iman dari Ranah Iqrarun bil Lisan Lengkap dengan Pembahasannya
Ilustrasi masjid. Jawaban Soal Sebutkan Lima Cabang Iman dari Ranah Iqrarun bil Lisan Lengkap dengan Pembahasannya /Pixabay/AzamKamolov/

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عُقْبَةَ بْنِ عَمْرٍو الأَنْصارِي الْبَدْرِي – رضي الله عنه – قال: قال رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: “إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلامِ النُّبُوَّةِ الْأُوْلَى: إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ (رواه البخاري)

Artinya:” Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin Amr al Anshori Al Badri -radhiyallohu ‘anhu berkata: Rasululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda: Sesungguhnya dari sebagian yang didapati manusia dari ucapan kenabian yang awal adalah: Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu” (H.R. Bukhari).

Dalam kitab Al-Istidzkar dijelaskan, “Barang siapa yang tidak memiliki sifat malu, maka ia akan terperangkap, tidak bisa menghindar dari hal-hal yang diharamkan Allah. Baginya, melakukan dosa besar maupun dosa kecil tak ada bedanya.” Na’udzubillahi mindzalik.

Hadirin Kaum Muslimin yang Bersahaja

Ketiga, maksiat merusak hati. Akal memiliki cahaya atau daya fungsi menerangi. Sedangkan maksiat memadamkan cahaya tersebut. Jika cahayanya redup, otomatis ketajamanya berkurang dan melemah. Sebagian Ulama salaf berkata : “ Tidaklah seorang maksiat kepada Allah selain akalnya hilang”. Ini adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dibantah. Sebab, seandainya akalnya ada niscaya ia tidak kan melakukan perbuatan yang mengarah ke arah maksiat.

Ada banyak alasan untuk tidak melakukan maksiat, yaitu genggaman Allah dan pengawasan-Nya, malaikat-Nya menjadi saksi perbuatannya, mereka melihatnya, al-Qur’an Melarangnya, keimanan melarangnya, kematian juga mengingatkannya. Orang yang melakukan kemaksiatan sesungguhnya kehilangan kebaikan dunia dan akhirat yang berlipat-lipat. Maka apakah orang yang berani melakukan semua itu layak disebut memliki akal yang sehat ? kita semua perlu untuk merenung dan mengahayatinya dengan hati yang paling dalam.

Keempat, maksiat menutup hati. Semakin banyak dosa yang telah kita perbuat, maka hati kita akan tertutup sehingga kita akan masuk dalam kategori orang-orang ynag lalai dengan Allah. Dalam al-Qur’an Allah berfirman :

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Artinya: “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka”. ( Q.S. al-Muthaffifin : 14 ).

Hadirin Jama’ah Sholat Jum’at yang bersahaja …

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Pesantren Lirboyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x