KlikBondowoso.Com - Berikut naskah Khutbah Jumat tema 'Pendidikan Nabi Ibrahim Cerminan Pondok Pesantren'.
Naskah Khutbah Jumat ini tergolong naskah singkat. Bisa dijadikan referensi bagi khatib di setiap Jumat.
Naskah Khutbah Jumat ini dilansir KlikBondowoso.Com dari laman Pondok Pesantren Lirboyo, berikut teks khutbah Jumat berjudul Pendidikan Nabi Ibrahim Cerminan Pondok Pesantren.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ، وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijjah bulan dimana kita bersama-sama merayakan hari raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban. Hari di mana umat muslim disunnahkan untuk melaksanakan ibadah kurban yang kemudian dagingnya tak hanya dinikmati oleh yang berkurban, melainkan juga ditasarufkan kepada para fakir miskin.
Kita tahu bahwa kesunnahan berkurban pada Hari Raya Idul Adha secara historis bermula dari peristiwa di mana nabi Ibrahim As. mendapatkan perintah untuk menyembelih putra tercintanya Ismail As. Perintah tersebut pastilah merupakan sesuatu yang amat berat, bagaimana tidak, seorang ayah yang diperintahkan untuk menyembelih putra tercintanya, putra yang diharapkan sebagai penerusnya.
Akan tetapi karena perintah tersebut datang dari Tuhan semesta alam, maka tak ada penolakan, Ibrahim dengan mantap menyampaikan wahyu yang ia dapatkan kepada putra tercintanya Ismail. Begitu terkejut nabi Ibrahim ketika melihat respon putranya yang rela, pasrah dan justru bangga dengan kabar wahyu tersebut.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡیَ قَالَ یَـٰبُنَیَّ إِنِّیۤ أَرَىٰ فِی ٱلۡمَنَامِ أَنِّیۤ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ یَـٰۤأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِیۤ إِن شَاۤءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِینَ)