Naskah Khutbah Jumat Tema Keseriusan Dalam Berbenah Diri Sepenuh Hati

- 14 Januari 2023, 08:00 WIB
Contoh Khutbah Jum'at Singkat Berbahasa Indonesia, Cocok untuk Referensi Jum'at Ini
Contoh Khutbah Jum'at Singkat Berbahasa Indonesia, Cocok untuk Referensi Jum'at Ini /pixabay

Dan apa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan, maka dia pilih-pilih. Kalau itu wajib, maka dia kerjakan. Namun dia kerjakan dengan hati yang lalai, secara asal, hanya karena hukumnya wajib. Kalaulah bukan karena wajib hukumnya, dia tidak akan berada di sana.

Yang dia kerjakan pun penuh dengan kekurangan. Adapun amal sunnah, maka dia dan orang-orang yang menyempurnakan amal sunnahnya sangatlah jauh.

Potret yang saya katakan ini bukanlah potret satu atau dua orang hidup di negeri yang kita cintai ini. Ini merupakan potret hidup dari banyak manusia yang setiap hari melakukan maksiat demi maksiat.

Mulai dari meninggalkan shalat, tidak berpuasa di bulan Ramadhan, berdusta, mencurangi timbangan, melihat hal yang Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya larang untuk dilihat, dan membicarakan perkara-perkara yang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam larang untuk dibicarakan.

Lalai dari ilmu agama. Dia justru menganggap agama ini adalah sesuatu yang membebani hidupnya. Dan dia merasa tidak bisa maju. Kecuali dengan cara melanggar aturan-aturan agama itu.

Sehingga lisannya mengatakan bahwa agama ini membuat saya tidak bisa menjadi orang-orang yang modern dan menjadi orang-orang yang maju dalam usaha dan berkarya.

Potret seperti ini sudah teramat banyak dalam kehidupan kita sekarang ini. Na’udzubillah tsumma na’udzubillahi mindzalik. Kalau sekiranya kita adalah salah satu di antaranya, apa gerangan yang akan terjadi jika dengan kondisi seperti ini Allah mewafatkan kita? Dengan kondisi lalai beragama, nyawa kita Allah Subhanahu wa Ta’ala ambil.

Apatah lagi di zaman kita sekarang ini yang teramat sering kita jumpai orang-orang yang mati mendadak. Dan bisa saja secara takdir kita salah seorang di antara yang akan mati mendadak tersebut. Sementara kita belum melakukan pembenahan diri dan perbaikan.

Kita tahu hari demi hari kita melanggar dan ada niat di dalam hati untuk melakukan perbaikan. Namun setan berhasil menghalangi kita dari perbaikan itu dengan mengajak kita untuk menunda-nunda untuk berbenah. Dan yang setan dan bala tentaranya inginkan adalah sebelum saatnya kita berbenah, kematian lebih dahulu menjemput kita.

Itulah su’ul khatimah. Buruk penghabisannya, buruk akhir dari pada hayatnya. Dan su’ul khatimah merupakan indikasi dari indikasi yang akan membawa manusia kepada murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Na’udzubillah tsumma naudzubillahi min dzalik.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Ngaji.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x