Begitu pula ‘Umar bin Khattab pernah memerintahkan kepada Ubay bin Ka'ab dan Tamim Ad Daari untuk mengimami shalat tarawih. Dahulu imam shalat tersebut membaca 200 ayat dalam satu rakaat. Sampai-sampai ada jamaah yang berpegang pada tongkat karena saking lama berdirinya. Dan shalat pun selesai dikerjakan menjelang fajar. Di masa tabi'in yang terjadi, surat Al-Baqarah dibaca tuntas dalam 8 rakaat. Jika dibaca dalam 12 rakaat, maka berarti shalatnya tersebut semakin diperingan. Lihat Lathaif Al-Ma'arif, hlm. 303.
Hal-hal di atas yang menunjukkan kekhususan bulan Ramadhan dengan Al Quran.
Itulah contoh kultum Ramadhan yang bisa disampaikan sebagai alternatif kepada para jamaah. Semoga bermanfaat.***