Alasan Kucing Sebabkan Najis ? Simak Penjelasan Lengkap dari Buya Yahya Berikut Ini

- 10 Desember 2023, 12:49 WIB
Kucing berburu tikus
Kucing berburu tikus /Unsplash/Willian Justen de Vasconcellos/

KlikBondowoso- Kucing merupakan salah satu hewan yang banyak dipelihara. Tingkahnya yang menggemaskan menjadi salah satu alasan hewan yang satu ini banyak yang menyukainya.

Meski dalam Islam kucing merupakan hewan yang suci, namun apakah menggendongnya bisa menyebabkan najis yang terdapat pada kucing berpindah? Mengingat setelah buang air kecil atau buang air besar kucing tidak pernah dibersihkan atau diistinjai.

Menanggapi hal tersebut, sebagaimana yang dilansir dari kanal Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya pun memberikan penjelasannya.

Baca Juga: Buya Yahya Ingatkan Larangan Memandang Rendah Orang Lain, Sering Dikuasai Kesombongan "Mulai dari zaman Nabi Adam sampai hari ini, dari Barat, Timur, Utara, Selatan, tidak ada kucing kalau habis buang air lalu ada nyebokin, gak ada. Mulai kapan? Kucing diistinjai atau kambing diistinjai, tidak ada," kata Buya Yahya. Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan jika pada zaman nabi, kucing dianggap sebagai hewan yang biasa mondar-mandir, sehingga jika menggendongnya tidak menjadi suatu masalah.

"Jadi pada zaman nabi, dia (kucing) dianggap thawwafina, dianggap termasuk hewan yang biasa mondar-mandir dan kalaupun seandainya kita menggendongnya tidak masalah," papar Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan jika najis bisa berpindah apabila basah ketemu dengan basah.

Sebab najis tidak akan pindah kecuali basah dengan basah. Itupun di wilayah yang terkena najis," sambung Buya Yahya. "Kalau bulunya tidak, bulunya masih nempel kita pegang gak ada masalah. Kemudian Anda menggendong, gak ada masalah," sambung Buya Yahya. Lantas bagaimana jika tempat keluar kotoran kucing tersentuh apakah terkena najis? Buya Yahya mengatakan tidak ada masalah selagi sama-sama kering. "Tapi kan nanti bagian itunya (tempat keluar kotoran kucing) nyentuh saya? Kering dengan kering tidak ada masalah," tutur Buya Yahya.

 Dengan demikian, maka menggendong kucing tidak menyebabkan berpindahnya najis asalkan ingat kaidahnya yakni sama-sama dalam kondisi kering. "Jadi, digendong tidak akan pindah kepada tangan Anda najisnya najis dari bekas buang kotorannya biarpun dia tidak pernah istinja. Asalkan ingat kaidahnya, asalkan kering dengan kering tidak akan mindahkan najis," papar Buya Yahya.

"Tapi kalau ternyata tangan Anda basah kemudian menyentuh bagian mohon maaf tempat buang airnya kesentuh, lobang belakangnya kucing kesentuh begitu, maka itu baru dihukumi. Anda terkena najis, seperti itu. Karena Anda menyentuh wilayah yang yakin pasti najis karena setiap itu pasti keluar kotoran," sambung Buya Yahya.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x