Network
KlikBondowoso - Pernikahan menjadi dambaan bagi banyak orang ketika sudah siap dan menemukan pujaan hati. Kebanyakan orang menikah biasanya menginginkan adanya keturunan di kemudian hari. Namun, ada sebagian orang yang tidak bisa memiliki keturunan karena divonis mandul.
Jika kemandulan ini diketahui sebelum menikah, maka lebih baik tetap menikah atau tidak menikah? Buya Yahya menjelaskannya dalam sebuah video di kanal Youtube Al-Bahjah TV. Menurut Buya Yahya, tidak ada larangan menikah bagi lelaki mandul atau menikahi perempuan yang tidak bisa hamil.
Jadi, tidak masalah bagi lelaki yang tidak bisa membuahi untuk menikahi seorang perempuan. Begitu juga dengan perempuan yang tidak bisa hamil karena rahimnya diangkat atau masalah lain, tetap boleh dinikahi. Akan tetapi, di dalam memilih pasangan sebaiknya memilih yang mempunyai banyak keturunan.
Bukan berarti dia yang sudah memiliki keturunan, tetapi bisa dilihat dari orang tua atau paman bibinya. Karena pernikahan juga mengharapkan adanya keturunan, maka sebaiknya juga memilih yang bisa memberikan keturunan.
Menurut Buya Yahya, anak bukan jaminan untuk masuk surga, tetapi anak merupakan amanah. Jadi, tidak masalah walau tidak bisa mempunyai keturunan, apalagi jika vonis itu datang setelah pernikahan.
Jika demikian, boleh menceritakan kepada pasangan mengenai vonis tersebut, bisa juga tidak bercerita untuk menghindari pertengkaran. Adanya vonis dari dokter itu bisa jadi salah karena yang mutlak menentukan itu adalah Allah.
Kata Buya Yahya Bisa saja dokter memberikan vonis mandul, namun saking bahagianya akhirnya bisa mempunyai keturunan. Lagipula, anak juga tidak menentukan derajat seseorang di dunia dan di mata Allah.
Aisyah r.a merupakan contoh perempuan yang sangat dicintai Rasulullah, namun tidak mempunyai keturunan. Apakah Aisyah turun kemuliaannya karena tidak mempunyai keturunan? Tidak, namun justru menjadi sangat mulia.***
