Merasa Ragu, Istri setelah Mandi Junub Merasa Kurang Bersih, Haruskah Mandi Wajib Lagi?

- 26 Januari 2024, 17:05 WIB
Buya Yahya, dalam video ceramahnya yang diunggah kanal Youtube Buya Yahya, Minggu 14 Januari 2024 menjelaskan tentang hukum puasa di bulan Rajab
Buya Yahya, dalam video ceramahnya yang diunggah kanal Youtube Buya Yahya, Minggu 14 Januari 2024 menjelaskan tentang hukum puasa di bulan Rajab /Al-Bahjah TV/


KlikBondowoso - Buya Yahya memberi keterangan singkat mengenai permasalahan fiqih seputar suami istri, yang kerap menjadi problematika kehidupan sehari-hari.

Misalnya terkait suatu keadaan dimana istri sudah mandi junub, namun masih terasa ada yang keluar yang menyerupai lendir. Harus bagaimana? Buya yahya menjawab, suami istri menjalankan mandi besar.

Kemudian di pihak sang istri, setelah mandi besar masih merasa kurang bersih. Baca Juga: Inilah Dosa Suami Pada Istri, Allah Murka jika Wanita Merasakan Ini Kata Gus Baha Menurut penjelasan Buya Yahya, wajib tidaknya seorang istri mandi wajib lagi atau tidak tergantung kondisi yang dialaminya saat itu. "Wajib mandi lagi atau tidak? Ya dilihat," ungkap Buya Yahya sebagaimana dikutip  dari unggahan kanal YouTube Al-Bahjah TV. "Maka setelah mandi kok keluar lagi, maka wajib dia untuk mandi wajib," tambah Buya Yahya.

Berdasarkan keterangan Buya Yahya di atas, kondisi pertama yang memungkinkan seorang istri mandi wajib lagi adalah saat ia puas. Karena tidak menutup kemungkinan, air yang keluar adalah miliknya, bukan milik suami.

Sehingga dapat dikatakan sang istri berhadats besar. Namun sebaliknya, apabila saat berhubungan sang istri tidak merasakan kepuasan. Maka apabila setelah mandi terasa keluar cairan, dia tidak wajib mandi lagi.

Hal ini dikarenakan cairan yang keluar tersebut adalah milik suaminya. Sehingga secara hukum, istri tidak berhadats besar.

"Jika istri sempat berhubungan dengan suami, tapi sang istri tidak puas atau tidak klimaks, kemudian setelah mandi kok keluar berarti itu bukan air maninya dia.

Tak wajib mandi," jelas Buya Yahya. Meskipun tidak wajib mandi, Buya Yahya menambahkan bahwa sang istri wajib berwudlu. Lebih lanjut, Buya Yahya membedakan masalah ini dengan keputihan.

Karena ada kalanya para wanita mengalami penyakit umum kaum hawa ini. "Kalau keputihan kan sudah kebiasaan setiap saat, jadi tidak aneh. Kalau yang aneh seperti ini berarti ada indikasi mani itu," pungkasnya. *

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x