Kasuari, Burung Endemik Papua yang Hidup Liar di Hutan dan Telurnya Terbesar Kedua

- 29 Juli 2021, 22:24 WIB
Kasuari, satwa endemik  Papua yang dilepasliarkan  di Hutan Adat Isyo
Kasuari, satwa endemik Papua yang dilepasliarkan di Hutan Adat Isyo /dok KLHK/

KlikBondowoso.Com - Indonesia adalah negeri yang kaya dengan ragam fauna. Sebab terdiri dari banyak pulau, setiap pulau memiliki ragam fauna yang berbeda-beda.

Misalnya Komodo ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Elang Jawa ada di Pulau Jawa.

Di Papua, ada burung Kasuari. Burung ini adalah jenis burung endemik Papua yang memiliki beberapa keunikan.

Salah satunya burung ini memiliki telur yang sangat besar. Bahkan masuk dalam golongan telur terbesar kedua setelah burung unta.

Dilansir PORTAL PAPUA dengan judul Mengenal Burung Kasuari: Memiliki Telur Terbesar di Dunia Setelah Burung Unta.

Burung ini selain di Papua Indonesia, juga berkembangbiak di Papua Nugini dan Australia.

Keunikan lainnya, walau dinamakan burung, namun tidak dapat terbang. Badan burung Kasuari sangat besar.

Hari Suroto dari Badan Arkeologi Papua pernah meneliti burung Kasuari yang hidup liar di hutan.

Baca Juga: Kades Marana Donggala Mengemis di Jalur Trans Sulawesi, Ini Penyebabnya

"Kasuari betina bertelur antara 3 dan 8 butir, telur ini berwarna hijau terang. Setelah bertelur di sarang serasah daun, kasuari betina kemudian meninggalkannya, untuk dierami kasuari jantan," kata Suroto.

Dijelaskan, telur Kasuari berukuran rata-rata 9 x 14 cm dan berat 650 hingga 750 gram.

Kasuari jantan akan mengerami sarang selama 50 - 52 hari, dan terus melindungi anaknya selama kurang lebih sembilan bulan.

"Sarang burung kasuari tersembunyi di dalam hutan, sehingga telur kasuari sangat sulit ditemukan oleh para pemburu, kalaupun ditemukan maka pemburu akan berhadapan dengan kasuari jantan yang siap menendang dengan kakinya," ungkapnya.

Tenaganya yang besar serta kuku kaki yang tajam, membuat tendangan kaki kasuari sangat membahayakan manusia.

Selama ini telur kasuari diburu untuk dikonsumsi atau cangkangnya dilukis untuk dijadikan souvenir khas Papua.

Souvenir telur kasuari (mungkin karena bahannya susah didapat) kadang dijumpai di pasar seni Hamadi, Kota Jayapura atau beberapa artshop di Merauke.

Baca Juga: Mensos Pilih Tidak Gandeng Pemda Dalam Penyaluran Bansos

Namun setelah membeli telur kasuari berlukis ini, wisatawan jangan harap bisa membawanya ke luar Papua.

Burung kasuari termasuk burung yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, sehingga burung kasuari hidup dan telurnya tidak boleh dibawa keluar dari Papua.

Burung kasuari hanya dapat dijumpai di Papua, untuk itu perlu dijaga kelestariannya, salah satunya dengan tidak mengkonsumsi telurnya maupun membeli produk kerajinan berbahan cangkang telur kasuari.(Atakey/portalpapua.com)

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x