Ini Alasan STAI At Taqwa Bondowoso Gandeng Akbid Dharma Praja Dukung Penanggulangan Stunting di Bondowoso

- 7 November 2022, 22:41 WIB
STAI At taqwa Bondowoso bersama Akbid Dharma Praja Bondowoso, tanggulangi stunting.
STAI At taqwa Bondowoso bersama Akbid Dharma Praja Bondowoso, tanggulangi stunting. /Sholikhul Huda/KlikBondowoso

KlikBondowoso.Com - STAI At Taqwa Bondowoso melakukan Focus Grup Discussion (FGD) dengan Akbid Dharma Praja Bondowoso dalam rangka mendukung program pemerintah kabupaten Bondowoso dalam bidang pencegahan stunting.

Berdasarkan sumber data yang ada Kabupaten Bondowoso menempati rangking yang sangat tinggi di Jawa Timur dalam. Saat ini angka statistik stunting di Kabupaten Bondowoso masih berada pada level 37 persen.

Bila di bandingkan dengan prevelensi stunting di Indonesia masih berada di angka 29,6% pada tahun 2017, tentunya angka tersebut masih terhitung cukup melampaui secara signifikan.

Pemerintah kabupaten Bondowoso telah melakukan berbagai langkah dalam menekan tingginya angka stunting tersebut. Pasalnya, Kota Bumi Sholawat Burdah (BSB) tersebut bertengger di tiga besar sebagai kabupaten yang menyumbangkan statistik tersebut.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten Bondowoso. Hal ini melalui edaran SK Bupati Bondowoso Nomor : 188.45/169/430.4.2/2021 tentang penetapan lokasi fokus desa prioritas percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting terintegrasi Kabupaten Bondowoso tahun 2022.

Adapun nama-nama lokasi yang dijadikan fokus desa prioritas percepatan dan penanggulangannya yaitu Desa Kalianyar Kecamatan Ijen,  desa Besuk Kecamatan Klabang, Desa Sukokerto, Alas Sumur, Mengok, Maskuning Wetan, Maskunign Kulon, Mangli, Sukowono kecamatan Pujer, Desa Gayam Lor dan Desa Botolinggo Kec. Botolinggo, Desa Maesan kec. Maesan, Desa Tangsil Kulon Kec. Tenggarang, Desa Klabang Kec. Tegalampel, Desan Pecalongan dan Desa Kerang Kec. Sukosari dan Desa Jeruk Sok-sok kecamatan Binakal.

Berbagai program pemerintah telah diluncurkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut baik dari aspek perbaiki gizi dan pangan, aspek kesehatan, aspek sosial termasuk agama.

Sebab, akar masalah stunting variabelnya cukup banyak tidak hanya persoalan buruknya asupan gizi atau nutrisi. Hal ini terungkap dalam Fokus Grup Discussion (FGD) Pimpinan STAI At Taqwa dan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) STAI At Taqwa Bondowoso dan Pimpinan serta Dosen Akbid Dharma Praja. Salah satu faktor penyebab stunting juga disebabkan oleh faktor kesehatan, persoalan sosial bahkan faktor budaya.

Penyebab stunting dari aspek budaya yaitu maraknya pernikahan dini yang terjadi di masyarakat. Ketika pernikahan dilakukan pada usia belum benar-benar matang, maka juga berdampak pada belum matangnya kesiapan fisik dan mental.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x