Jerawat Steroid: Penyebab, Gejalanya Serta efek Bagi Kecerehan Kulit

- 4 Desember 2023, 18:52 WIB
Ilustrasi jerawat/Pixabay.com
Ilustrasi jerawat/Pixabay.com /

KlikBondowoso- Jerawat steroid adalah jenis jerawat yang muncul akibat penggunaan obat-obatan steroid. Selain di dada, jerawat ini bisa muncul di wajah, leher, punggung, dan lengan.

Terdapat dua jenis jerawat steroid, yaitu jerawat (acne vulgaris) dan malassezia folliculitis.

Untuk membantumu mengenal lebih jauh tentang masalah kulit, mari kita simak apa penyebab, gejala, dan cara mengatasi jerawat steroid.

Penyebab jerawat steroid
Berikut beberapa obat steroid yang bisa menyebabkan munculnya jerawat steroid:

Kortikosteroid resep
Meningkatnya penggunaan kortikosteroid, seperti prednisone, setelah operasi transplantasi organ dan kemoterapi mengakibatkan jerawat steroid menjadi masalah kulit yang umum terjadi.

Jerawat steroid biasanya muncul beberapa minggu setelah penderitanya mengonsumsi obat steroid yang diresepkan.

Perlu diketahui, jenis jerawat ini lebih sering dialami oleh orang berusia di bawah 30 tahun dan mereka yang memiliki kulit putih.

Tingkat keparahannya bergantung pada dosis obat steroid, lama pengobatan, dan kerentanan seseorang terhadap jerawat.

Baca Juga: Kenali Manfaat Bergandengan Tangan dengan Orang yang Dicintai

Meskipun jerawat steroid umumnya muncul di dada, penggunaan masker pada terapi inhalasi yang menggunakan obat kortikosteroid membuatnya bisa muncul di wajah.

Steroid anabolik
Berdasarkan sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Clinics in Dermatology, jerawat steroid dialami oleh 50 persen orang yang meminum obat steroid anabolik dalam dosis tinggi untuk urusan binaraga (bodybuilding).

Selain itu, obat testosteron dalam dosis tinggi juga bisa berkontribusi terhadap munculnya jerawat.

Proses munculnya jerawat steroid
Sejauh ini, tidak diketahui mengapa obat steroid bisa meningkatkan risiko munculnya jerawat.

Namun beberapa studi dalam jurnal Clinics in Dermatology menyebutkan, obat steroid berkontribusi terhadap produksi reseptor sistem kekebalan tubuh yang dikenal sebagai TLR2.

Bersama dengan kehadiran bakteri Propionibacterium acnes, reseptor TLR2 mungkin berperan dalam kemunculan jerawat.

Baca Juga: Manfaat Garam Epsom untuk Kesehatan dan Kecantikan

Gejala jerawat steroid
Beberapa gejala jerawat steroid yang bisa muncul berupa:

Komedo hitam dan putih yang terbuka maupun tertutup
Benjolan merah kecil (papula)
Bintik putih atau kuning (pustula)
Benjolan merah besar dan nyeri (nodul)
Pembengkakan seperti kista (pseudokista)
Orang dengan jenis jerawat ini juga bisa mengalami gejala lanjutan akibat memecahkan atau menggaruk jerawatnya, seperti:

Tanda merah pada bintik yang baru sembuh
Tanda gelap dari bintik-bintik yang lama
Bekas luka
Jika jerawat steroidnya termasuk jenis acne vulgaris, bintik-bintiknya mungkin lebih menyeragam, dibandingkan jerawat non steroid.

Namun, apabila jerawat steroidnya termasuk jenis jamur (malassezia folliculitis), sebagian besar bintik jerawat akan berukuran sama dan komedo (hitam dan putih) biasanya tidak muncul. ***

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah