Network
KlikBondowoso- Anjing merupakan salah satu hewan yang haram dipelihara dalam Islam. Hal ini karena hewan ini dianggap sebagai najis. Padahal yang najis adalah air liurnya dan bukan badannya, sehingga jika menyentuh bagian yang tidak terkena air liur maka hukumnya tidak najis.
Namun menurut mazhab Imam Syafi'i anjing dianggap najis karena kita tidak tahu bagian mana saja dari tubuhnya yang tidak terkena air liur.
BBisa saja seluruh badannya terkena air liur yang kemudian jika tubuh anjing tersebut basah maka najis akan berpindah. "Dalam mazhab syafi'iyah najis itu akan berpindah kalau anda basah atau anjing itu basah," kata Buya Yahya.
Inilah mengapa kemudian agar tidak mengkhawatirkan lebih baik disarankan untuk tidak memelihara anjing.
Selain itu memang ada hadist yang menyatakan bahwa umat muslim yang memelihara anjing maka pahalanya akan dikurangi sebesar gunung setiap harinya. "Kemudian adapun penafsiran tentang itu akan mengurangi pahala adalah para ulama berbeda-beda dalam menjelaskannya," kata Buya Yahya.
Buya Yahya juga pernah membahas perihal memelihara anjing ini dalam salah satu acara ceramah dan tanya jawab.
Berikut penjelasan lengkapnya seperti dilansir dari video yang diunggah oleh kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 2 Desember 2021.
Menurut Buya Yahya ada sebuah keadaan di mana pahala amal ibadah tidak akan dikurangi sebesar gunung setiap hari meski memelihara anjing. Namun hal ini tentu ada syaratnya, yakni anjing yang dirawat bukanlah hewan untuk peliharaan melainkan untuk penjagaan.
Buya Yahya mengatakan anjing semacam penjaga ini memang diperbolehkan dalam Islam untuk dipelihara. "Ada sebagian anjing yang diperkenankan untuk dipelihara, anjing penjaga dan anjing-anjing untuk berburu, dan seterusnya," kata Buya Yahya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa memelihara anjing tidak akan mengurangi pahala asalkan yang diperlihara adalah anjing untuk penjagaan atau berburu.***
