Marak Pencurian Saat Harga Mahal, Petani di Garut Rela Tidur di Kebun Demi Cabai

5 Juli 2022, 22:54 WIB
Anggota Koramil 1704/Talaga melakukan patroli di perkebunan cabai milik warga di Desa Girimulya Kecamatan Banjaran /

KlikBondowoso.com - Tidak hanya minyak goreng yang harganya mahal, barang-barang kebutuhan dapur pun ikut melambung.

Salah satunya adalah harga cabai yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Bagi para petani cabai tentu mahalnya harga cabai menjadi berkah bagi diri dan keluarganya.

Meski demikian, ada sebagian dari mereka yang selalu dihantui rasa khawatir akan kehilangan cabai yang ada di kebun miliknya.

Bukan tidak mungkin ada orang yang mencuri cabai di kebun atau sawah milik para petani.

Baca Juga: Harga Cabai Terus Melambung Jelang Nataru

Dibeberapa tempat di Indonesia aksi pencurian cabai ini telah terjadi.

Di wilayah desa Kalimacan, kecamatan kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, pencurian cabai disawah marak terjadi. Para petani pun siaga di sawah.

Di Blitar, Jawa Timur, dua orang pemuda dilaporkan ke polisi karena mencuri cabai di sawah warga.

Pencurian Cabai ini biasanya terjadi saat menjelang panen raya dimana harga cabai sedang meroket.

Salah seorang petani cabai di Kampung Tegalega, Desa Langensari, Kecamatan Tarogong Kaler, kabupaten Garut, Enjang menyebutkan saat ini para petani cabai termasuk dirinya mengakui, di balik mahalnya harga cabai juga menimbulkan kekhawatiran bagi dirinya.

Baca Juga: Cabai Hijau Kecil Baik Untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Dikutip KlikBondowoso.com dari Pikiran-Rakyat, Enjang mengatakan bahwa di kebun yang lokasinya berada cukup jauh dari rumahnya sangat rawan dicuri orang.

"Selain senang, mahalnya harga cabai juga membuat saya khawatir, takut cabai yang belum dipanen malah dicuri orang. Makanya saat ini waktu saya lebih banyak dihabiskan di kebun ketimbang di rumah," katanya.

Ia mengungkapkan, biasanya ia berada di kebun hanya pada siang hari dan itu pun rata-rata hanya setengah hari.

Namun sejak harga cabai mahal, waktunya lebih banyak dihabiskan di berada di kebun, bahkan pada malam hari sekalipun.

Hal ini dikarenakan, selain harus merawat tanaman cabai dengan baik agar tak terserang hama, ia juga harus menjaganya dari aksi pencurian. Tak heran kalau selama ini dirinya pun kadang terpaksa harus rela menginap di kebun.

Baca Juga: Tips Menghilangkan Rasa Panas di Tangan Pasca Mengolah Cabai

"Jika belum panen mah pasti akan selalu khawatir jika tak menginap di kebun. Untuk saat ini, saya harus rela siang malam terus-terusan berada di kebun untuk menjaga tanaman cabai dari serangan hama serta menjaga dari aksi pencurian dengan cara ngaronda di kebun," ucap Enjang.

Tingginya tingkat kerawanan penjarahan atau pencurian cabai juga mendapat perhatian jajaran kepolisian.

Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Budiman Suhardiana mengatakan, untuk membantu menjaga keamanan tanaman cabai milik warga, petugas dari kepolisian pun meningkatkan patroli pengamanan pada malam hari.

"Kami memahami adanya kekhawatiran warga terkait tingginya tingkat kerawanan penjarahan atau pencurian cabai khususnya yang masih ada di kebun. Oleh karenanya, kami pun meningkatkan patroli pada malam hari untuk membantu menjaga keamanan tanaman cabai warga," kata Budiman.

Baca Juga: Kuliner Nusantara, Resep Dendeng Sapi Balado Hijau, Menu Masakan Idul Adha

Pihaknya pun berjanji untuk menindak tegas setiap pelaku pelanggaran hukum termasuk pelaku pencurian cabai yang tentu sangat merugikan warga.

"Tak hanya patroli, kami juga kadang ikut ngaronda di kebun bersama warga. Ini semua kami lakukan untuk memberikan rasa aman dan tenang terhadap warga dari ancaman pelaku kejahatan termasuk aksi pencurian cabai yang saat ini tingkat kerawanannya tinggi karena harganya yang sedang mahal," ujarnya.***(Aep Hendy / Pikiran Rakyat)

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler