KlikBondowoso.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerangkan situasi terkini yang menyelimuti Polri seperti sebuah pertaruhan kepada publik.
Sigit mengakui bahwa kasus tewasnya Brigadir Joshua yang dilakukan oleh mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo sangat berpengaruh.
Hal ini membuat tingkat kepercayaan publik terhadap Polri naik turun.
Baca Juga: Segini Besaran 'Uang Pelicin' untuk Masuk Unila, 95 Persen Digunakan Keperluan Pribadi Sang Rektor
Baca Juga: Geregetan dengan Tingkah Putri Candrawathi, LPSK Bongkar Alasan Istri Ferdy Sambo Tak Mau Bicara
Ketegasan Kapolri itu disampaikannya lewat video conference pada Jumat 19 Agustus 2022 lalu.
"Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan kita bersama," katanya dikutip dari PMJ News Mingg 19 Agustus 2022.
Terkait tingkat kepercayaan publik, Kapolri Sigit menyebut sekitar Desember 2021 hingga medio Juli 2022, sejumlah lembaga survei merilis meningkatnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.
Baca Juga: Penjual Chips Higgs Domino Island Ditangkap Satreskrim Polres Bondowoso, Ini Pasal yang Disangkakan
Adapun faktor meningkatnya kepercayaan publik karena ada rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara 2022 yang diisi dengan berbagai macam kegiatan positif yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Namun pasca peristiwa terbunuhnya Brigadir Joshua oleh Irjen Ferdy Sambo, Sigit menyatakan tren positif kepercayaan publik tersebut langsung mengalami penurunan.
Di sisi lain, kepercayaan publik kepada Polri kembali meningkat setelah adanya komitmen mengusut perkara tersebut hingga tuntas.
Baca Juga: RAPAT RAHASIA KILAT Sebelum Brigadir Joshua Tewas, Inilah Para Sosok yang Menghadirinya
Mulai dari pembentukan tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatan sebelumnya, mengusut dugaan pelanggaran kode etik, hingga menetapkan tersangka pada kasus itu.
"Harapannya adalah proses yang sudah dilakukan, segera kita sampaikan ke publik," ucapnya.
Pihaknya melibatkan kelompok eksternal, seperti pengawasan masyarakat, Komnas HAM, Kompolnas dan DPR.
"Ini semua menjadi pertaruhan kita. Oleh karena itu, ini yang harus kita jaga dan kita perjuangkan bersama ke depan," tegasnya.
Dari seluruh 430.000 personel kepolisian, Sigit yakin masih banyak anggota yang baik dibanding yang buruk.
"Tunjukkan dalam kinerja rekan rekan. Dan ini kita saling ingatkan. Jaga muruah institusi," imbau mantan Kabareskrim Polri tersebut.***