Network
3. Mencegah komplikasi menopause
Sebuah studi pada tahun 2010 terhadap tikus laboratorium mengindikasikan bahwa biji-bijian hemp dapat mencegah seseorang mengalami komplikasi menopause.
Baca Juga: Bromo Objek Wisata di Jawa Timur yang Dinobatkan Sebagai Taman Nasional Terindah Nomor 3 di Dunia
Ini terjadi berkat tingginya kadar asam gamma linoleat. Zat ini dapat mencegah terjadinya komplikasi menopause.
4. Meredakan PMS
Beberapa hari menjelang siklus haid tiba, seorang perempuan bisa saja merasakan keluhan baik fisik maupun emosi. Faktor utama yang memicu terjadinya hal ini adalah hormonal, yaitu rendahnya kadar prostaglandin E1.
Menurut studi tahun 2011, perempuan yang mengalami premenstrual syndrome dan mengonsumsi 1 gram asam gamma linoleat merasakan dampak positif. Keluhan yang semula muncul terbukti mereda.
5. Antibakteri
Kandungan antibakteri dalam hempseed oil terbukti dapat menangkal beberapa jenis bakteri seperti Staphylococcus aureus. Ini adalah jenis bakteri berbahaya penyebab infeksi kulit, pneumonia, dan juga infeksi pada kulit, tulang, hingga katup jantung. Khasiat ini terbukti dari studi pada tahun 2017 dari Tomas Bata University di Zlin, Ceko.
Hemp oil dibuat dengan cara memeras biji yang telah matang dengan perasan bertekanan tinggi (cold-pressing). Jenis tanaman ini hampir tidak memiliki tetrahydrocannabinol, kandungan psikoaktif yang ada dalam ganja.
Di dalam hempseed oil terdapat banyak asam lemak esensial, vitamin, mineral, dan juga asam amino. Cara menggunakannya bisa dengan diminum atau diaplikasikan langsung ke kulit, bergantung pada jenis produknya.
Lebih jauh lagi, hemp dan weed atau mariyuana berasal dari dua varietas tanaman Cannabis sativa yang berbeda.
Ada banyak sekali produk perawatan kulit yang menggunakan hemp oil sebagai kandungan di dalamnya. Popularitasnya pun tak mengada-ada karena memang didukung beberapa penelitian ilmiah.***
