Saat itu, ia mendapat perhatian Diskoperindag. Diberi alat Vacuum Frying dengan kapasitas 5 kg. Pada saat itu, produknya sempat trial selama 8 bulan.
Untuk bisa memproduksi sampai mahir, Nurul belajar ke UMKM di Blitar Annisa Jaya yang juga memproduksi tape crispy.
"Cuma yang membedakan dari segi rasa. Jadi kalau Bondowoso tapenya manis, asemnya sedikit. Kalau luar daerah banyak asemnya daripada manisnya. Itu yang membedakan," kata Nurul.
Dan ternyata setelah produksi, produk tape Crispy GHL miliknya laku keras. Namun memang banyak inovasi yang dilakukan. Salah satunya dalam hal packaging dan juga inovasi kreativitas.
Seperti pada saat lebaran Idul Fitri 2023 kemarin, Nurul membuat kreasi hampers. Jika selama ini dikemas dengan alumunium foil, ia membuat kreasi kemasan dengan toples.
"Awalnya hanya membuat 100 hampers. Ternyata banyak yang datang dan pesan, akhirnya sampai habis 250 an," ujar Nurul.
LOLOS KURASI BRILIAN PRENEUR DAN PRESENTASI DI HADAPAN AUDIENS DARI 5 NEGARA
Nurul Hidayati dengan produk UMKM berupa Tape Crispy GHL, ternyata pernah menjadi wakil Bondowoso dalam agenda UMKM EXPO(RT) BRILIAN PRENEUR 2020.
Program ini adalah wujud apresiasi BRI kepada para pelaku UMKM. UMKM EXPO(RT) BRILIAN PRENEUR berawal di tahun 2019 ini, ternyata pada tahun 2020 salah satu pesertanya ada dari Kabupaten Bondowoso.
Adalah Tape Crispy GHL Food. Pada tahun 2020, Nurul Hidayati sempat menjadi UMKM binaan BRI. Dan saat itu, ia dibina dengan 250 UMKM seluruh Indonesia.
"Saya mendapat pembinaan dan saat itu sedianya saya ikut pameran. Karena Pandemi Covid-19, akhirnya pameran dilakukan secara virtual di Rumah Kreatif BUMN milik BRI Bondowoso," jelasnya.