Perasaan Pria Setelah Memutuskan Hubungan, Bisa Jadi Lebih Sedih

- 6 Januari 2024, 16:25 WIB
Ilstrasi orang yang tak ragu putuskan hubungan. Menikah merupakan impian setiap orang. Tapi ada orang telah menjalin hubungan cinta lama tak ragu meninggalkannya. Ini 4 zodiak yang tak ragu memutuskan hubungan itu
Ilstrasi orang yang tak ragu putuskan hubungan. Menikah merupakan impian setiap orang. Tapi ada orang telah menjalin hubungan cinta lama tak ragu meninggalkannya. Ini 4 zodiak yang tak ragu memutuskan hubungan itu /pixabay/

Membenarkan hal itu, General Social Survey pada periode tahun 1972-2012 menunjukkan bahwa 71% suami memilih istri sebagai orang pertama yang tahu ketika merasa sedih. Sementara, hanya 39% istri memilih suaminya.

3. Koneksi terbatas
Alasan lain yang membuat pria bisa lebih down ketika patah hati adalah karena koneksi yang dimilikinya tak seluas perempuan. Bukan berarti tidak memiliki teman atau keluarga, namun kedekatan dengan orang-orang selain pasangannya tidak terlalu signifikan.

Bandingkan dengan perempuan yang memiliki banyak lingkaran pertemanan dengan irisan berbeda. Teman curhat, teman olahraga, teman sesama ibu-ibu, teman sesama ibu menyusui, dan seterusnya.

Tentunya hal ini tidak bisa digeneralisasi karena bisa saja yang terjadi justru sebaliknya. Namun faktanya, para peneliti menemukan bahwa pria cenderung menahan diri untuk meminta bantuan dari temannya saat sedang patah hati.

4. Lebih membutuhkan pasangan
Apabila membandingkan seberapa cepat suami dan istri yang baru bercerai menemukan pasangan baru, pria bisa jadi lebih cepat. Alasannya karena para suami membutuhkan kepedulian dari istri.

Sementara istri, justru sebaliknya. Menikah kembali bisa jadi justru menambah “tugas” dan mengurangi kebebasan. Tingkat ketergantungan suami terhadap istri menjadi faktor penting dalam hal ini.

5. Strategi bertahan yang berbeda
Ketika putus cinta, laki-laki lebih merasa marah sehingga rentan terjebak dalam hal-hal destruktif seperti mabuk dan merokok. Sementara perempuan, ketika merasa patah hati akan mencari strategi bertahan dengan bergabung dalam interaksi sosial lebih banyak.

Ada alasan mengapa strategi ini berbeda. Perempuan melakukannya karena ada tendensi untuk menjaga sebuah hubungan. Sementara pria memilih strategi itu demi menjaga kepercayaan dirinya. Hal ini juga berkaitan dengan saat kehilangan orang yang disayangi.

6. Faktor biologis
Menariknya, faktor biologis atau hormonal juga turut berperan dalam hubungan laki-laki dan perempuan. Ketika mulai menjalin hubungan, level testosteron seorang pria akan menurun, membuatnya lebih banyak merasakan hormon oksitosin.

Hormon cinta inilah yang membuatnya seakan mabuk kepayang. Namun ketika hubungan berakhir, testosteron akan kembali meningkat. Oksitosin pun menjadi rendah. Itulah mengapa kerap muncul gambaran bahwa pria bisa lebih cepat kembali ke kehidupan seperti semula meski baru patah hati.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x