Perasaan Pria Setelah Memutuskan Hubungan, Bisa Jadi Lebih Sedih

- 6 Januari 2024, 16:25 WIB
Ilstrasi orang yang tak ragu putuskan hubungan. Menikah merupakan impian setiap orang. Tapi ada orang telah menjalin hubungan cinta lama tak ragu meninggalkannya. Ini 4 zodiak yang tak ragu memutuskan hubungan itu
Ilstrasi orang yang tak ragu putuskan hubungan. Menikah merupakan impian setiap orang. Tapi ada orang telah menjalin hubungan cinta lama tak ragu meninggalkannya. Ini 4 zodiak yang tak ragu memutuskan hubungan itu /pixabay/

KlikBondowoso- Meski terlihat lebih tangguh dari luar, sebenarnya perasaan pria setelah memutuskan hubungan bisa lebih sedih dari perempuan.

Begini Perasaan Pria Setelah Memutuskan Hubungan
Lelaki pun bisa merasakan sedih yang mendalam saat memutuskan hubungan

Dengan segala label yang melekat bahwa sosok pria sangat kuat dan tangguh, sebenarnya bukan itu yang terjadi ketika mereka patah hati. Perasan pria setelah memutuskan hubungan bahkan bisa jadi lebih parah jika dibandingkan dengan perempuan.

Sebagai contoh, ada studi yang menunjukkan bahwa pasangan suami istri yang pisah ranjang mengalami dampak berbeda. Istri merasa kualitas tidurnya menjadi lebih baik. Di sisi lain, suami merasakan efek kebalikannya.

Dampak putus cinta bagi pria
Ada banyak hal yang membuat putus cinta berdampak lebih signifikan pada pria ketimbang perempuan, seperti:

1. Gaya hidup berantakan
Ketika berada dalam sebuah hubungan, pasangan perempuan kerap kali memberikan motivasi agar menjalani gaya hidup sehat. Contohnya seperti tidak merokok, tidak terlalu banyak minum alkohol, berolahraga, dan hal semacamnya.

Namun ketika putus cinta, pengaruh positif ini menghilang. Konsekuensinya, sangat mungkin seorang pria mencoba atau kembali terjebak dalam gaya hidup tidak sehat, utamanya yang berkaitan dengan alkohol dan rokok.

2. Rentan depresi
Menghadapi seluruh pemicu stres di luar sana, idealnya seorang pria ingin kembali ke pasangannya untuk berkeluh kesah. Berbagi cerita saja mungkin sudah lebih dari cukup untuk menenangkan perasaan.

Namun ketika menjadi jomblo, tak ada lagi tempat untuk berbagi cerita setiap kali merasa sedih. Ini meningkatkan risiko mengalami depresi.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x